Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Bengkulu saat pantau menururnan sapi asal NTT/foto by Mediacenter Pemprov Bengkulu

BENGKULU, sahabatrakyat.com– Dalam Uuaya memenuhi kebutuhan daging di Provinsi Bengkulu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) mendatangkan 500 ekor sapi asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Disnakkeswan Provinsi Bengkulu Majestika, menjelaskan, hewan ternak yang nantinya akan dipotong itu diserahkan langsung kepada 6 BUMP tingkat kabupaten yang tersebar di 3 Kabupaten, yaitu 2 BUMP di Kabupaten Seluma, 3 BUMP di Kabupaten Bengkulu Utara dan 1 BUMP di Kabupaten Mukomuko.
Ratusan ekor sapi potong yang didatangkan dari NTT tiba di Bengkulu/foto by Media Center Pemprov Bengkulu

“Ada yang memesan dari BUMP kita minta ke BUMP Kupang NTT. Yang kita datangkan ini merupakan sapi siap potong, karena kan sapi betina produktif dilarang untuk dipotong,” terang Majestika, saat melalukan pengecekan proses penurunan sapi dari kapal, di areal Dermaga Peti Kemas, Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Jum’at (01/09/2017).
Diitambahkan Majestika, pembiayaan atas didatangkannya 500 ekor sapi dari NTT tersebut tidak menggunakan dana yang bersumber dari APBD ataupun APBN. Namun murni dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu BUMP Provinsi Bengkulu.
 “Jadi disini penganggarannya murni dari pihak ketiga. Kita dari pemerintah hanya melakukan pengawasan dan pengecekan saja. Sehingga sapi yang didatangkan ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun peternak,” tambahnya.
500 sapi asal NTT tiba di Pelabuhan Baai Kota Bengkulu/foto by Media Center Pemprov Bengkulu

Diketahui sebelumnya saat Pengukuhan dan Penandatanganan Akte Notaris BUMP Se-Provinsi Bengkulu 2017, di Aula Disnakkeswa Provinsi Bengkulu 12 Juli lalu, Plt Gubernur Bengkulu menyatakan, dengan adanya BUMP yang menaungi para kelompok tani khususnya peternak Bengkulu, beberapa manfaat lebih bisa didapatkan. Seperti mengoptimalkan kesejahteraan petani dan memberikan model baru dalam pertanggungjawaban pengembangan usaha.
“Dengan berdirinya BUMP pendekatan hulu dan hilirnya masuk. Kata orang agribisnis, termasuk sistem pendukung lainnya yakni modal usaha. Dan yang paling penting adalah iklim atmosfer prilaku pengusaha itu sendiri, itu sangat menentukan kemajuan sebuah manajemen bisnis,” jelas Rohidin Mersyah. 


Editor: JEAN FREIRE