Oleh: Nelly Tridinanti, M.Psi., Psikolog

Menjadi seorang istri sekaligus ibu memang sangatlah tidak mudah. Banyak sekali kebiasaan atau rutinitas yang harus dikerjakan setiap hari. Mulai dari mengurus suami, mengurus anak dan mengurus rumah. Semua menyita waktu dan tenaga. sejalan dengan yang dijelaskan, Joan (Widiastuti, 2009), bahwa ibu rumah tangga sebagai wanita yang telah menikah dan menjalankan tanggung jawab mengurus kebutuhan-kebutuhan di rumah.

Untuk tetap menjaga kewarasan seorang ibu rumah tangga dalam menjalankan tanggung jawabnya tentu tidaklah mudah, namun seorang Ibu harus berusaha membuat diri tetap ‘Waras’ dengan tetap memprioritaskan perasaan dan kebahagiaan diri. Seorang ibu yang bahagia akan merefleksikan kebahagiaannya pada orang disekitarnya. Ibu yang bahagia tidak akan marah-marah, tidak akan cerewet, tidak akan ngambekan dan tidak akan ‘lelah’ jiwanya.

Berikut Tips agar tetap ‘WARAS’ sebagai Ibu rumah tangga.

Komunikasi dan quality time dengan pasangan

Banyak sekali ditemukan kondisi keluarga yang tidak harmonis.
Misalnya, suami tidak bertanggungjawab dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga; suami maupun istri melakukan perselingkuhan, perbedaan prinsip dalam mengarungi bahtera rumah tangga, kondisi biologis suami atau istri seperti sakit, impoten atau mandul; dan poligami (Maryanti & Rosmiani, 2007:2).

Kondisi kondisi inilah yg memicu keretakan sebuah rumah tangga, nah… Agar tujuan pernikahan tercapai, maka semua bentuk keadaan disharmoni harus dihindari atau diminimalisir. Salah satu caranya adalah Komunikasi (Azizah, 2009:16)`

Setelah menikah pasangan/suami adalah orang terdekat seorang istri. Suami adalah kunci utama kebahagiaan seorang istri. Saling memahami, mendengarkan dan tempat berkeluh kesah menjadi obat paling mujarab bagi seorang istri, sehingga mampu memberikan kekuatan pada seorang istri. Suami adalah teman hidup, maka jangan sungkan dan ragu untuk mengungkapkan perasaan pada suami. Begitu juga suami, peran suami adalah mendengarkan keluh kesah seorang istri, memahami perasaannya dan mendiskusikan jika ada masalah yang harus diselesaikan.

Berbagi cerita merupakan salah satu cara yang bisa meringankan fikiran dan membuat hati/perasaan lebih tenang. Buatlah quality time dengan cara yang sederhana, tak perlu mewah, cukup dengan duduk santai berdua ditemani minuman atau makanan kesukaan dan mulai saling berbicara dari hati ke hati.
Lakukan pekerjaan secara bertahap
Ingat, kamu adalah manusia biasa, punya keterbatasan. Jangan memaksa untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Hilangkan standar kerapian yang tinggi. Untuk apa rumah rapi, bersih tapi anak menjadi terbengkalai, tertekan bahkan menjadi sasaran emosional ibunya. Saat lelah beristirahatlah, lanjutkan kembali pekerjaan rumah saat tubuh sudah kembali fit.

Jangan memaksa untuk menjadi ibu rumah tangga yang sempurna, dimana rumah harus selalu bersih dan rapi dan makanan harus selalu dimasak sendiri. bila ibu rumah tangga bisa membereskan rumah dan masak sendiri, silahkan lakukan, tapi kalau tidak bisa, jangan terlalu mempermasalahkan. Hidup itu simple jangan dibuat susah, semua ada porsinya masing-masing.

Liburan atau lakukan hoby

Liburan merupakan moment yang paling dinantikan oleh seorang istri/ibu. Entah kenapa saat liburan semua masalah, beban, fikiran menjadi hilang sejenak. Fikiran dan tubuh menjadi lebih fresh kembali. Eits… ingat liburan tidak harus ditempat-tempat yang mahal dan jauh ya. Kamu bisa mengajak suami dan anak-anak berliburan ketempat-tempat yang lebih ekonomis seperti berlibur ke taman, ke pantai atau ke kebun.

Selain berliburan ke tempat-tempat yang menyenangkan, seorang istri/ibu bisa melakukan hoby sebagai liburan. Lakukan hoby di sela-sela waktu santai, nikmati hoby tapi jangan sampai memprioritaskan hoby sehingga pekerjaan inti menjadi terbengkalai.

Aktif di lingkungan sosial

Selain melakukan aktivitas di rumah, supaya tidak merasa bosan sebaiknya para istri/ibu juga aktif dilingkungan sosial, minimal lingkungan rumah. Saat kita memiliki teman/sahabat kita tidak akan merasa kesepian dan bosan. Saling berbagi cerita tentang perkembangan anak, tentang pekerjaan rumah dan tentang hal lainnya yang bersifat positif.

Seorang istri/ibu juga bisa aktif dalam komunitas-komunitas dilingkungannya, seperti pengajian, arisan dan lainnya. Hal ini dilakukan agar seorang istri/ibu bisa menikmati atau merasakan hal baru,pengalaman baru yang didapat tidak hanya di rumah saja.

Ibadah

Selain menjadi kewajiban kita sebagai umat beragama, ibadah juga menjadi ‘healing’ untuk kita menenangkan diri. Melakukan ibadah dengan khusuk akan mengembalikan kekuatan dalam jiwa kita. Dijelaskan dalam (QS. Al-baqarah ayat :45)

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

Disaat kita merasa sendiri, tidak ada yang memahami perasaan kita, tidak ada tempat bercerita/mengungkapkan perasaan, maka datanglah pada Rab-Mu yang senantiasa mendengarkan setiap keluh kesahmu, yang akan menolongmu dan yang akan menenangkan hatimu.
أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”