Sahabatrakyat.com – Penguatan sektor ekonomi terus digenjot pemerintah Provinsi Bengkulu. Pembenahan penguatan Komoditas unggulan Agromaritim dan Hilirisasi menjadi kunci utama dalam mendongkrak ekonomi Bengkulu. Uapaya Pemprov disambut Pemerintah Pusat dengan hadirnya Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla ke Provinsi Bengkulu guna meninjau Pelabuhan Pulau Baai.
Kunjungannya Wakil Presiden Republik Indoesia pada waktu yang lalu, untuk melihat perkembangan dan rencana pengembangan Pulau Baai yang diproyeksikan menjadi pelabuhan terintegrasi (integrated port).
“Ini pelabuhan yang bagus, makanya harus dijaga dan dikelola dengan baik. Terimakasih, dengan manajemen baru, pelabuhan ini jadi lebih baik”, tutur Jusuf Kalla saat di pelabuhan yang dikelola PT. Pelindo II cabang Bengkulu.
Saat itu, Direktur Operasi IPC, Prasetyadi turut mendampingi serta memberikan pemaparan terkait pelayanan operasional pelabuhan berbasis digital dan rencana pengembangan Cabang Pelabuhan Bengkulu. Dipaparkan, Pelabuhan Pulau Baai rencannya akan dijadikan pelabuhan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta infrastruktur strategis yang kini tengah didorong oleh Pemerintah daerah.
“Seluruh upaya peningkatan pelayanan jasa kepelabuhanan yang didukung oleh sistem digital serta pengembangan pelabuhan ini merupakan bentuk nyata kerja IPC untuk mendukung program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan meningkatkan perekonomian daerah”, ujar Prasetyadi.
Soal usulan KEK oleh Pelindo, diterangkan saat ini masih berproses dan pada Maret nanti akan diadakan Forum Group Discusion di Jakarta. Ada pun syarat-syarat usulan oleh Pelindo, bakal segera disempurnakan dan dilengkapi.
“Targetnya tahun ini rampung, kita menyiapkan lebih dari 400 hektar lahan”, tegasnya.
Sementara, Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan, pemerintah daerah mendorong pengembangan pelabuhan karena meyakini akan memberikan dampak ekonomi signifikan.
“Tentunya peningkatan neraca ekspor, kemudian penguatan komoditas unggulan Bengkulu. Saat ini kita masih menjadi penyuplai bahan utama, kalau ini (komoditas) diolah di Bengkulu dan diekspor melalui pintu Pulau Baai, saya yakin dampak ekonominya akan dahsyat”, demikian harap Rohidin. (Adv/Sr)