Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu dan Gub Bengkulu Ridwan Mukti
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu dan Gub Bengkulu Ridwan Mukti dalam Evaluasi dan Prediksi Ekonomi Bengkulu di Bengkulu, Senin (19/12/2016)

BENGKULU, sahabatrakyat.com– Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia Saputra, mengatakan, agar perekonomian daerah itu membaik maka pada 2017 perlu melakukan lompatan struktural agar tidak selalu tergantung dengan daerah lain.

Hal itu dikemukakan Endang dalam Evaluasi dan Prediksi Ekonomi Bengkulu di Bengkulu, baru-baru ini (19/12/2016). “Manfaatkan tiga potensi yang belum tergarap yakni, maritim, pariwisata dan peternakan,” sebut Endang.

Menurut Endang, sejauh ini produksi hasil laut Bengkulu hanya menyumbang lima persen di wilayah Sumatera, terkecil di regional Pulau Sumatera. Kondisi ini disebabkan keterbatasan armada kapal, tak maksimalnya potensi maritim, masalah kelembagaan dan manajemen finansial.

“Jangkauan nelayan Bengkulu hanya 4 mil laut, harusnya agar hasil maksimal daya jelajah nelayan mencapai 12 mil luat,” ungkapnya. “Kelembagaan dan manajemen finansial koperasi dan keorganisasian nelayan yang masih lemah,” lanjut dia.

Terbatasnya daya tampung pelabuhan Pulau Baai dan bandara juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri untuk menunjang potensi maritim.

Sepanjang 2016 pertumbuhan ekonomi Bengkulu tumbuh antara 5,1 hingga 5,3 persen. Sementara pada 2017 BI memprediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2 persen hingga 5,4 persen.

“Jika Pelabuhan Pulau Baai ditingkatkan kemampuannya maka dapat mendorong peningkatan perekonomian Bengkulu sekitar 0,63 persen,” tambahnya.

Selanjutnya, Bengkulu juga memiliki potensi yang bagus untuk sentra penggemukan sapi mengingat konsumsi daging meningkat secara nasional. Selain itu potensi limbah sawit dijadikan pakan ternak sangat potensial di Bengkulu.

“Bengkulu juga masih memiliki wilayah yang luas untuk peternakan,” ujarnya.

Hal yng paling menguntungkan adalah dekatnya jarak Bengkulu dengan Pulau Jawa, 807 kilometer. Jarak tersebut cukup dekat jika dibandingkan dengan jarak Pulau Kalimantan yang memasok daging ke Pulau Jawa 1.400 kilometer. (cw5)