Foto : Istimewa, Ilustrasi. Vaksin

Bengkulu –  Dilansir dari portal berita resmi pemerintah Propinsi Bengkulu Sehubungan dengan berita peredaran vaksin palsu yang diberitakan di berbagai media baik nasional maupun lokal di Propinsi Bengkulu dan informasi yang diberikan dapat memicu keresahan masyarakat maka Dinas kesehatan Provinsi Bengkulu memberikan infomasi resmi serta laporan bahwa :

  1. Vaksin program imunisasi yang tersedia di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah yang ada di provinsi Bengkulu adalah produksi PT. Biofarma sebagai perusahaan pembuat vaksin yang ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Kesehatan dan dapat dipastikan seluruh vaksin yang diberikan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah di Provinsi Bengkulu adalah vaksin asli.
  2. Dinas kesehatan provinsi Bengkulu tidak melakukan pengadaan atau pembelian vaksin, begitu juga dinas kesehatan kabupaten/kota. Seluruh vaksin yang tersedia adalah distribusi dari kementerian kesehatan sesuai dengan program imunisasi berdasarkan jumlah usulan dengan melihat jumlah bayi usia 0 – 11 bulan, sehingga tidak dimungkinkan ada vaksin lain yang beredar di seluruh fasyankes di Provinsi Bengkulu salain produksi PT. Biofarma sesuai dengan rekomendasi Kemenkes.
  3. Distribusi vaksi dimulai dari PT. Biofarma ke Dinas Kesehatan Provinsi dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Posyandu tempat pelayanan Imunisasi diberikan dengan mengikuti Standar Operasional Prosedur rantai dingin (Coldchain) yang menjamin vaksin tetap dalam kondisi terbaik sampai dengan saat diberikan kepada anak.
  4. Vaksin yang termasuk didalam program rutin diseluruh fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia termasuk Provinsi Bengkulu diberikan gratis atau cuma – cuma, sehingga dapat dipastikan vaksin palsu yang beredar karena motif mencari keuntungan pribadi tidak akan beredar diseluruh fasyankes Pemerintah.
  5. Kemungkinan beredarnya vaksin palsu adalah pada tempat pelayanan kesehatan swasta yang memperoleh vaksin tidak dari dinas kesehatan atau membeli sendiri, sasarannya pun adalah masyarakat ekonomi mapan yang tidak menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. 
  6. Mengingat hal tersebut diatas maka Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu telah melakukan upaya :
    1. Bersama Balai Pemerikasaan Obat dan Makanan Provinsi Bengkulu memeriksa kembali seluruh stok vaksin yang ada di seluruh tempat penyimpanan/gudang di Provinsi dan di kabupaten/kota dan memastikan semua vaksi yang ada adalah asli sesuai dengan droping dari Kemenkes.
    2. Menghimbau kepada masyarakat termasuk fasyankes swasta untuk segera melaporkan ke Dinas Kesehatan atau Balai POM setempat bila ada vaksin yang diragukan.
    3. Memberikan informasi kepada media dengan meneruskan pesan dari Kemenkes melalui media cetak dan elektronik serta media social. (Adv)