APK Para Caleg yang sudah dipasang di lokasi strategis/Aka

LEBONG, sahabatrakyat.com- Hingar bingar Pemilu 2019 seolah tenggelam oleh persaingan dua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Padahal Pemilu yang tinggal menghitung hari ini juga untuk memilih Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Membaca peta politik legislatif, khususnya Bengkulu IV juga tak kalah menarik.
Daerah Pemilihan IV Bengkulu yang mencakup dua kabupaten, Lebong dan Rejang Lebong, menjadi salah satu medan persaingan politisi, khususnya asal Lebong, yang bisa diprediksi bakal ketat dalam Pemilu 2019 ini. Bisa dibilang ini perang bintang politisi asal Bumi Swarang Patang Stumang.
Pertama, jika melihat latar belakang dan kiprah para calon, mereka adalah politisi yang rata-rata bukan orang baru. Selain ada incumbent, di antaranya juga adalah mantan pejabat penting dan sudah terbukti kiprah politiknya, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi bahkan nasional.
Kedua, masing-masing punya basis dan modal politik dan sosial di akar rumput yang tak bisa dipandang remeh. Meski tiga nama kuat tak lagi muncul (Kurnia Utama, Riswan Veri, dan Armansyah), nama yang ada kini juga tak kalah berpengaruh.
Mari kita ulas satu per satu. Biar tak ada pretensi macam-macam, kita mulai sesuai abjad saja.

ABURSANI
Politisi PDIP ini memang wajah baru di Dapil IV Bengkulu. Tapi soal pengalamannya memenangkan kursi dewan jangan diragukan.
Bursani sudah membuktikan diri. Dia adalah satu-satunya politisi Lebong yang tiga kali berturut-turut sukses duduk di DPRD Lebong. Yakni sejak 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Kepiawaiannya itu sudah teruji dengan pernah maju di dua dapil berbeda. Kini, sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Lebong dan tiga periode di DPRD Lebong menjadi modal besarnya untuk bisa berkiprah di tingkat provinsi.
 

BATARA YUDHA PRATAMA WIJAYA
Di Pemilu 2014, Bhatara Yudha Wijaya atau akrab disapa Yudha adalah calon dengan raihan suara terbanyak untuk Dapil IV Bengkulu. Dari total 12.979 ribu suara, dari Lebong ia mendulang sekitar 9 ribu suara. Sisanya dari Rejang Lebong.
Sukses Yudha tentu tak lepas dari peran dan pengaruh sang ayah, Rosjonsyah, yang menjabat bupati Lebong sejak 2010 sampai dengan sekarang. Sebab sebelum terjun ke politik, Yudha belum punya pengalaman sebagai politisi. Kala itu, Yudha baru meniti karir politik sebagai ketua DPD KNPI Lebong. Dan setelah duduk di legislatif, Yudha lantas merebut ketua umum KNPI Provinsi Bengkulu.
 

DALHADI UMAR
Dalhadi Umar adalah incumbent meski dia tak menuntaskan masa jabatan setelah lebih memilih Partai Golkar dan meninggalkan Partai Gerindra sebagai perahu politiknya ke DPRD Provinsi Bengkulu.
Mantan Bupati Lebong (2005-2010) ini bisa dibilang salah satu kandidat kuat. Dengan segudang pengalaman dan basis pendukung yang loyal, Dalhadi tentu tidak punya hambatan berarti dalam mendulang kembali suara dari Kabupaten Lebong. Apalagi di partai beringin itu Dalhadi tak punya saingan internal yang asalnya dari Lebong.
Dalhadi hanya kehilangan potensi suara dari salah satu basisnya dulu di wilayah Padang Bano yang secara administrasi kini masuk wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Di Pemilu 2014, total raihan suara Dalhadi adalah 5.782.

ERWIN S. BASRIN
Calon Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Partai Gerindra ini lama berkiprah di gerakan sosial dan pemberdayaan akar rumput lewat NGO Akar Foundation.
Perjuangannya bersama-sama masyarakat dengan sejarah konflik kawasan hutan sejak kurun lima tahun terakhir sudah mulai membuahkan hasil nyata. Antara lain dengan terbitnya Perda Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Rejang di Kabupaten Lebong.
Selain di Lebong, gerakan Erwin dan kawan-kawan sudah menuai hasil di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong. Sejumlah regulasi yang melahirkan pengakuan terhadap hak-hak rakyat dalam mengelola hutan sudah dirasakan, terutama oleh petani.
 

M GUSTIADI/EDI  TIGER
Sosok yang satu ini tak kalah piawainya berpolitik. Pernah dua periode berturut-turut duduk di DPRD Lebong (2004-2009 dan 2009-2014), Gustiadi alias Edi Tiger adalah politisi yang unggul karena personality-nya. Terbukti dua kali jadi wakil rakyat meski hanya lewat partai gurem.
Sosoknya yang ramah dan mudah bergaul bahkan menjadi modal utama yang membuat dia dipercaya memimpin Parta Gerindra Lebong setelah sebelumnya menjadi salah seorang punggawa Tim Pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lebong Pilkada 2015 (Kopli Ansori-Erlan Joni).
Edi Tiger sendiri pernah bertarung di Pilkada 2010, saat menjadi calon wakil bupati Lebong. Dia tak ikut Pileg 2015 karena sempat melamar ke Partai Golkar sebagai bakal calon DPRD Provinsi ketika PKPI yang dia naungi nyaris batal ikut Pemilu kala itu. Kini Edi Tiger kembali. Bukan lagi lewat partai gurem tapi salah satu parpol besar nasional.

NASIRWAN THOHA
Sosok yang satu ini tak asing bagi masyarakat Lebong. Bahkan Bengkulu. Dia adalah mantan wakil bupati Lebong (2005-2007), mantan Anggota DPR RI (2007-2009), dan mantan Ketua Umum DPW PPP Bengkulu.
Selama hampir satu dekade ini Nasirwan memang terkesan tenggelam dalam hingar bingar politik. Barangkali itu tak lepas dari kegagalannya dalam sejumlah kontestasi. Setelah gagal merebut BD 1 H pada Pilada 2010, ia juga gagal kembali ke Senayan pada Pemilu 2014. Terakhir, ia sempat digadang-gadang maju di Pilkada 2015. Kabarnya waktu itu akan berpasangan dengan Leny Jhon Latif.
Di Pemilu 2019 ini Nasirwan memantapkan diri maju sebagai calon Anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Pilihan yang realistis setelah pengalaman gagal di Pilkada 2010 (Calon Bupati) dan Pemilu 2014 (Caleg DPR RI). Sebagai politisi, Nasirwan bisa dibilang kader PPP tulen sebab tak pernah pindah ke partai lain meski tak lagi aktif sebagai pengurus.

NOHARLI
Politisi yang satu ini sudah dua kali duduk di kursi dewan. Pada Pemilu pertama di masa Reformasi, 1999, Noharli melenggang ke DPRD Provinsi Bengkulu dari PDIP. Di Pemilu 2004, Noharli masuk parlemen lagi. Tapi kali ini ke DPRD Kabupaten Lebong.
Pada Pemilu 2009, Noharli tak mencaleg. Namun posisinya digantikan sang adik, Ansori. Ansori tembus DPRD Lebong periode 2009-2014.
Namun pada Pemilu 2014, Noharli yang kembali maju lewat Partai NasDem gagal masuk parlemen Lebong. Suaranya kalah tipis dari politisi sekampung. Kini sebagai Sekretaris DPC PAN Kabupaten Lebong, Noharli kembali maju ke DPRD Provinsi.
 
 
ZULASMI OCTARINA

Meski tak sepopuler suaminya Riswan Veri (alm), Caleg NasDem ini juga masih pantas diperhitungkan. Nama besar Riswan Veri tentu masih menjadi salah satu modalnya untuk meraih dukungan pemilih di Lebong. Sebagai catatan, di Pemilu 2014, Riswan Veri membukukan dukungan 8.176 suara.
Zulasmi memang perlu berjuang keras agar mampu duduk di DPRD Provinsi Bengkulu karena nama besar Riswan Veri bukan satu-satunya modal menarik simpati pemilih. Setidaknya, sebagai Caleg dari kaum perempuan Zulasmi diuntungkan.
 


Penulis: Jean Freire & Aka Budiman