BENGKULU UTARA – Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi tahun caka 1947. Pawai Ogoh-ogoh yang diikuti oleh umat Hindu di Bengkulu utara ini, digelar di Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Rabu (26/3/2025).
Wakil Ketua I DPRD Bengkulu Utara, Ichram Nur Hidayat, ST, turut hadir dalam kemeriahan festival Ogoh-ogoh ini. Dalam penyampaiannya, Ichram menilai, bahwa gelaran festival ini merupakan wujud dari kerukunan umat beragama yang ada di Bengkulu Utara. Menurutnya, wujud dari kerukunan umat beragama di Kabupaten Bengkulu Utara dapat menjadi contoh bahwa Bengkulu Utara merupakan daerah yang bisa menjaga persatuan dan kesatuan antar golongan, baik adat, suku, ras maupun agama.
“Ya, kita patut apresiasi terkait kerukunan umat beragama di Kabupaten Bengkulu Utara ini, kita menilai kerukunan yang telah terjalin tersebut sangat apik, dimana masyarakat saling berdampingan dengan mengedepankan asas gotong royong dan kebersamaan antar lapisan dan golongan,” ungkap legislator termuda di Bengkulu Utra tersebut.
Ichram juga mengungkapkan, bahwa persatuan dan kesatuan yang telah terjalin tersebut, merupakan landasan awal dari terciptanya sebuah pembangunan yang berkemajuan. menurutnya, dari sebuah kemajuan baik dari pembangunan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia maka akan terealisasinya kehidupan masyarakat yang berkembang dan sejahtera.
“Kesejahteraan masyarakat Bengkulu Utara adalah prioritas utama, segala hal yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat adalah pondasi bagi kita selaku wakil dari rakyat. Termasuk juga kemajuan infrastuktur yang juga menjadi penunjang bagi kemajuan pembangunan daerah yang selaras pada kesejahteraan masyarakat,” terang Waka I.
Selain itu, Ichram juga mengungkapkan, selain berfokus pada prosesi festiva Ogoh-ogoh, hal ini juga merupakan ajang silturrahmi dengan masyarakat, dimana dalam festival tersebut, ratusan bahkan ribuan masyarakat dari segala lapisan turut berpartisipasi dengan penuh antusias menyaksikan gelaran Ogoh-ogoh tersebut. tak hanya dengan prosesi festival, masyarakat tampak antusias pula melihat kehadiran anggota dewan dengan berebut menyalami bahkan menyampaikan aspirasi kepada wakil mereka diparlemen.
“Ada banyak pula usulan dan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat saat gelaran Ogoh-ogoh, ada yang datang berdasarkan organisasi sosial dan masyarakat, bahkan tak sedikit pula dari masyarakat biasa yang menyampaikan berupa usulan, keluhan dan bahkan curhatan,” ungkapnya.
Icram menjelaskan, dari berbagai aspirasi yang disampaikan ketika berbaur dengan masyarakat, menjadi bahan dan motivasinya untuk sesegera mungkin bekerja untuk kesejahteraan masyarakat dan kepentingan masyarakat. Ia optimis dengan kerja keras dan kerjasama yang apik antara pihak legislatif dan eksekutif, maka akan terjalin pembangunan yang merata dan berkemajuan seiring dengan meningkatknya kesejahteraan masyarakat Bengkulun Utara.
Setelah prosesi pembukaan oleh Bupati Bengkulu Utara, para peserta festival dilepas menuju Alun-Alun Rajo Malim Paduko Kota Arga Makmur. Tampak ribuan masyarakat dengan antusias menyaksikan pawai ogoh-ogoh yang diikuti oleh beberapa kelompok adat. Setiap kelompok menampilkan ogoh-ogoh dengan kreativitas dan ciri khas tersendiri. Ogoh-ogoh sendiri merupakan boneka atau patung raksasa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Tradisi ini bertujuan untuk mengusir roh jahat, sehingga perayaan Nyepi keesokan harinya dapat berlangsung dengan hikmat dan penuh kedamaian.
Ichram juga menambahkan, dengan adanya Festival Ogoh-Ogoh, diharapkan hubungan persaudaraan antarumat beragama di Bengkulu Utara semakin erat, serta tradisi budaya ini tetap lestari dan menjadi kebanggaan daerah.
Tampak hadir pula dalam acara festival ini, Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata SE,M.Ap, Pemuka Agama Hindu, Jajaran Forkopimda serta Jajaran OPD dilingkungan Pemkab Bengkulu Utara. (Adv)