Maju Calon Kades, Ujang Hendak Wujudkan Desa Digital, Anti KKN

Ujang Asran, calon kepala Desa Rena Jaya, Kecamatan Giri Mulya Bengkulu Utara

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com — Dua puluh tahun menjadi warga Desa Rena Jaya, Ujang yakin bisa membenahi apa yang kurang, mempertahankan yang baik dan meningkatkan pembangunan di desa paling utara di Kecamatan Giri Mulya ini.

Dengan keyakinan itu dan dukungan tokoh-tokoh di desanya, pemilik nama lengkap Ujang Asran itu pun memutuskan mencalonkan diri sebagai calon kepala desa.

“Sebelum memutuskan maju saya bertanya kepada diri saya sendiri. Apakah bisa membuat Desa Rena Jaya lebih baik? Setelah saya renungkan, saya jawab yakin bisa,’ kata Ujang.

Menurut dia, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah desa saat ini sudah bagus. Hanya saja Ujang merasa masih ada yang bisa dan harus ditingkatkan dan diperbaiki.

“Saya mau desa ini tampil beda sehingga diperhatikan dan diperhitungkan. Desa ini mesti dibangun bukan cuma pakai Dana Desa tapi juga sumber lain agar ada percepatan,” kata Ujang yang pernah 12 tahun menjadi ketua BPD Desa Karang Anyar II Bengkulu Utara.

Salah satu visi Ujang Asran adalah mewujudkan Desa Rena Jaya yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme atau bebas KKN. Ujang beralasan, KKN menghambat kemajuan Desa.

“Tak boleh ada korupsi sekecil apa pun. Dan saya bukan mau mencari makan dari jabatan ini. Saya mau mengabdi. Kegelapan masa lalu saya biarlah untuk saya. Tapi masa depan yang terang biar dirasakan bersama masyarakat,” kata Ujang.

“Yang menerima bantuan harus lah yang betul-betul berhak. Yang tidak berhak, jangan. Tak boleh ada kolusi. Dan jangan kedepankan nepotisme untuk mengurus pemerintahan desa,” tandasnya.

Agar bisa bebas KKN, kata Ujang, maka Desa Rena Jaya juga akan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi. Bahkan ia berkeinginan menjadikan Rena Jaya sebagai desa digital. Selain praktis, warga juga bisa memantau kinerja pemerintahan desa nantinya.

“Generasi muda di desa ini akan kita berdayakan karena mereka ini lah yang nanti menjadi penerus di desa ini, khususnya. Kita yang tua-tua cukup jadi pembimbing dan motivator,” imbuh pria kelahiran Manna, 13 Juni 1970.

Ujang menyatakan, jika warga Rena Jaya memberi kesempatan kepadanya memimpin, maka dalam seratus hari pertama masa kerjanya nanti salah satu program yang akan dilaksanakan adalah memastikan dokumen kependudukan warga tertib 100 persen.

“Semua warga Desa Rena Jaya harus memiliki identitas kependudukan. Minimal KTP dan KK. Akan kita fasilitasi secara cuma-cuma alias gratis,” imbuhnya. (ADV)