Medi Juanda, Putra Lebong di DPRD Lebak Banten

Medi Junaidi bersama keluarga

LEBONG, sahabatrakyat.com- Kisah sukses putra-putri bumi Swarang Patang Stumang di tanah rantau bukan kabar baru. Tapi sangat jarang sosoknya bisa berbagi kisah dan cerita agar menjadi sumber inspirasi dan motivasi.

Di antara sosok yang sukses itu, nama yang satu ini berkenan berbagi. Dia Medi Juanda, anak Lebong yang kini dipercaya menjadi Anggota DPRD Kabupaten Lembak Provinsi Banten.

Mari mengenalnya lebih dekat.

Medi Juanda lahir di Desa Tanjung Bunga pada tanggal 5 Mei 1979. Ia adalah anak petani dari pasangan ayah Suheri (Yan) dan ibu (almh) Sarmayana (Onyot).

Pendidikannya dimulai di SD No 22 Tanjung Bunga lalu ke SLTP 19 Embong Panjang. Tamat SMP ia lalu menempuh SLTA di Kota Curup, yakni di SMUN 2.

“Setelah tamat sekolah saya berpikir masa depan. Makanya saya mencoba menanam kopi. Sampai akhirnya berfikir, kalau cuma berkebun untuk apa upaya orang tua menyekolahkan saya? Kalau pulang kampung hanya jadi petani kopi seperti orang tua saya? Makanya saya berfikir untuk merantau, marajut asa di negeri orang,” kata Medi.

Medi lalu memutuskan pergi merantau. Tak banyak simpanan yang bisa dia bawa sebagai bekal. Hanya Rp 300 ribu untuk sampai ke ibukota Jakarta. Ia tiba sekitar pukul 11 malam di terminal Pulo Gadung.

“Kemudian saya mencari kerja. Kerja pertama saya adalah tukang cuci mobil, pindah kerja pun hanya jadi sopir taksi Royal City waktu itu. Apa lagi kita yang masih belum banyak tahu daerah ibukota sering dimarahi penumpang karena nggak tahu jalan,” kenang Medi.

Profesi sopir taksi dia lakoni selama 2 tahun sebelum akhirnya bekerja di PT Broadband Multi Media Tbk atau tv kabel yang sekarang berubah menjadi PT First Media Tbk.

“Karena lama merantau saya pun mendapat jodoh dan menikah tahun 2005. Dapat istri orang Rangkas Bitung, Lebak, Banten,” katanya.

Kisahnya ke Rangkas Bitung sendiri bermula dari usaha membuka tambang pasir sedot bersama orang tua angkat YK Hutabarat di tahun 2004.

“Pertambangan pasir mengalami pasang surut. Lalu pada tahun 2016 membuka tambang pasir kembali bersama saudara Davey Alexander dengan bendera PT Cinyurup Berdikari.

Setelah menikah Medi memutuskan berhenti dari First Media. Ia lalu menetap di Lebak dan kembali ke profesi sopir. Hanya saja kali ini bukan sopir taksi, tapi sopir angkot. Angkotnya sendiri.

Ia lalu diajak berpolitik oleh temannya yang kebetulan adalah ketua DPD Partai Nasdem Lebak, Dedi Jubaedi S.Sos. “Tahun 2014 saya menjadi tim sukses beliau mencalonkan DPRD Prov Banten dan alhamdulillah beliau sukses menduduki kursi DPRD Provinsi Banten,” kisah Medi.

Atas capaian itu ia lalu diberi mandat menjadi ketua DPC Partai NasDem Lebak. Dan pada tahun 2019 ikut mencalonkan diri menjadi Caleg DPRD Lebak Banten.

“Alhamdulillah menjadi anggota DPRD periode 2019- 2024. Dan sekarang dipercaya menjadi Sekretaris DPD Partai NasDem Lebak Banten. Di DPRD Lebak Banten kini menjabat sekretaris Komisi III,” jelasnya.

Medi mengakui motivasinya terjun ke dunia politik adalah untuk membuat hidupnya bermanfaat bagi orang banyak. “Alhamdulillah mempunyai modal untuk mencalonkan diri sebagai legislatif dan alhamdulillah diberi kepercayaan oleh masyarakat Lebak Banten,” tutup Medi.


Pewarta: Sumitra Naibaho