Supriyatna

LEBONG, sahabatrakyat.com- Dari sejumlah nama yang sudah muncul ke publik sebagai bakal kandidat atau digadang maju dalam kontestasi pemilihan bupati dan wakil bupati Lebong pada Pemilu 2020, nama yang satu ini belum sekalipun disebut.
Tapi kiprahnya di tengah-tengah masyarakat selama belasan tahun ini membuat sosoknya tak bisa dipandang sebelah mata. Dia Supriyatna atau juga biasa disapa Ujang Supri.
Ujang Supri sudah sekitar 12 tahun menjadi tenaga ahli dalam program pemberdayaan dan pembangunan desa. Yang top belakangan ini adalah program pendampingan desa yang digawangi Kementerian Desa sejak dikucurkannya dana desa.
Berdasar penelusuran sahabatrakyat.com, Ujang Supri memang tak dijagokan ke BD 1 H melainkan ke kursi calon wakil bupati. Pengalamannya mengawal pembangunan di tingkat bawah dinilai jadi modal besar dalam mengawal pembangunan daerah ke depan.
Selain sebagai tenaga ahli, Ujang Supri juga kenyang makan asam garam dunia organisasi. Semasa mahasiswa dia adalah aktivis PMII, pengurus KNPI. Dan salah satu puncak karirnya adalah ketua GP Ansor Lebong.
Ditemui di kediamannya baru-baru ini Ujang Supri secara terbuka menyatakan kesiapannya jika dipinang maju sebagai bakal calon wakil bupati.
Ia mengakui menjadi pendamping desa telah memberi pelajaran dalam memahami dan mengetahui persoalan masyarakat melalui pendekatan secara langsung.
Keterlibatan itu membawanya turut mengidentifikasi kebutuhan prioritas desa dengan pengarus-utamaan skala prioritas masyarakatnya.
“Penetapan skala prioritas kebutuhan masyarakat dilatarbelakangi oleh berbagai keterbatasan kemampuan unsur masyarakat dan pemerintah yang tidak mungkin mampu mewujudkan keberhasilan berbagai sektor dalam waktu kebersamaan,” ujar Ujang Supri.
Sebaliknya keberhasilan suatu sektor kebutuhan prioritas dengan sendirinya akan berdampak terhadap kebutuhan sektor lain.

Lebih jauh Ujang Supri menyadari adanya kecenderungan selama ini dimana calon pimpinan daerah didominasi oleh mereka dari kalangan yang dipandang mapan secara finansial semata.
Sementara dirinya yang berlatar belakang orang biasa atau dari kalangan kebanyakan masyarakat Lebong, yakni keluarga tani dan penambang emas secara tradisional, bisa dibilang jarang diperhitungkan.
Bagi Ujang Supri, dengan latar belakang yang biasa itu justru menjadi modalnya juga untuk memberikan edukasi dan pembelajaran politik bagi masyarakat bahwa jabatan kepala dan wakil kepala daerah itu bukan sesuatu yang harus dipandang luar biasa.
“Apalagi dianggap sakral. Kita harus belajar untuk melihat proses suksesi kepemimpinan itu sebagai hal yang biasa saja. Karena jabatan itu sejatinya amanah rakyat yang harus dipertanggungjawabkan dan ada batas waktunya,” katanya.
Cara pandang Ujang Supri tersebut diamini koleganya, Yeri. Menurut Yeri, niat Ujang Supri maju mencalonkan diri sebagai bakal calon wabup itu juga merupakan bentuk pendidikan demokrasi bagi warga Lebong.
“Niat pak Ujang Supri maju mencalonkan diri sebagai calon wakil bisa menoreh catatan sejarah setidaknya sebagai bupati/wakil bupati dari petani,” ujar Yeri.
Menurut Yeri, Lebong butuh pemimpin yang fokus pada program seperti budidaya dan pengelolaan hasil pertanian, peternakan dan perikanan agar berhasil mewujudkan swasembada pangan, ikan dan ternak.
“Maka dari itu saya ingin hadir pemimpin yang mengerti masyarakatnya, yaitu sosok yang memang merasakan denyut nadi kehidupan masyarakat itu sendiri,” tandas Yeri.


Laporan: Sumitra Naibaho