Imron Rosyadi
Imron Rosyadi

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com– Kendati sudah mengantongi surat keterangan terdaftar dari Kantor Kesatuang Bangsa dan Politik (Kesbangpol), namun bagi mantan Bupati Bengkulu Utara Dr. Ir. H. Imron Rosyadi, MM. M.Si masih ada dualisme kepemimpinan di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bengkulu Utara.

Imron yang dikonfirmasi sahabatrakyat.com, Selasa (22/11/2016) di Arga Makmur, mengatakan KNPI itu tidak diakui di Bengkulu Utara karena tidak melalui proses. “Yang namanya KNPI, Kosgoro, apapun namanya ormas itu melalui proses, bila tidak melalui proses bukan organisaai namanya,” ujar Imron.

Menurut Imron, pemerintah sebagai pembina seharusnya turut menyelesaikan dengan mengajak duduk bersama supaya generasi muda ini tidak terkotak-kotak, agar generasi muda tidak dimasuki oleh angin orang-orang yang lain, yang seperti itu harusnya tugas pemerintah.

“Untuk anggaran KNPI yang telah dianggarkan tidak boleh dikucurkan kalau itu belum diselesaikan karena masih ada dualisme, kalau mereka kucurkan itu akan jadi masalah,” kata Imron lantang.

“Legalitas formalnya mana, prosesnya mana, bila ada proses Musda ada kepanitiaan, sterring comite, ada organizing comite, kumpulkan OKP. Mereka ini orang-orang organisasi, seharusnya tahu seperti itu. Seharusnya itu diselesaikan, ditemukan dan duduk bersama-sama,” kata dia.

Generasi muda, kata Imron, adalah orang-orang hebat. “Seperti apa yang dikatakan Soekarno, berikan aku sepeluh pemuda akan kuguncang dunia. Artinya pemuda itu hebat. Jangan disia-siakan! Jangan juga dibiar-biarkan akhirnya terkotak-kotak mengadu domba. Saya ini mantan ketua KNPI makanya saya tahu seperti itu,” lanjutnya. “Sebenarnya seperti membuka borok yang lama kan? Tetapi harus diselesaikan” tegas Imron.

 

Penulis: MS Firman

Editor : Jees