BNPT memaparkan hasil pemetaan potensi radikalisme dan terorisme di Bengkulu, baru-baru ini/sahabatrakyat.com
BNPT memaparkan hasil pemetaan potensi radikalisme dan terorisme di Bengkulu, baru-baru ini/sahabatrakyat.com

BENGKULU, sahabatrakyat.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah memetakan wilayah-wilayah di Indonesia yang berpotensi menjadi kantong-kantong berkembangnya paham radikal dan terorisme. Wilayah yang berpotensi saat ini adalah Solo dan Poso. Bagaimana dengan Bengkulu?

Bengkulu termasuk ke dalam wilayah teraman kelima di Indonesia dari potensi radikalisme dan terorisme. Meski begitu, Bengkulu harus tetap atau wajib waspada terhadap ancaman radikalisme dan terorisme. “Seaman apapun sebuah wilayah, tetap harus waspada,” kata Kepala Subdit Kewaspadaan BNPT Andi Intang Dulung, baru-baru ini di Bengkulu.

BNPT, kata Andi, telah melakukan pemetaan potensi radikal terorisme sejak tahun kemarin di 26 provinsi. Pada tahun ini di 7 provinsi antara lain Bengkulu, Jambi, Sulawasi Barat dan Kalimantan Utara. “Dari hasil penelitian kita melihat ada beberapa wilayah di Indonesia menjadi kantong-kantong potensi terorisme. Salah satunya Poso dan Solo,” katanya.

Andi menjelaskan, faktor dominan yang memicu lahirnya kelompok radikal atau teroris adalah kemiskinan. Ia mengatakan persoalan ekonomi menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas keamanan negara dari ancaman tindakan radikal terorisme. “Jika perut kosong, maka paham-paham apapun lebih mudah masuk,” ungkapnya.

Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan hasil penlitian pemetaan potensi rafikal terorisme ini sangat penting untuk menyusun upaya pencegahan. “Meskipun Bengkulu masuk daerah teraman di Indonesia, tapi kita tidak boleh lengah karena paham ini bisa menyusup lewat apa saja sehingga perlu diwaspadai bersama,” kata Rohidin Mersyah. (cw5)