Air Terjun Tiga Tingkat di Desa Air Telam, Ulu Manna, Bengkulu Selatan. Ini bagian paling bawah/pertama/foto fajar mukti
Air Terjun Tiga Tingkat di Desa Air Telam, Ulu Manna, Bengkulu Selatan. Ini bagian paling bawah/pertama/foto fajar mukti

BENGKULU SELATAN, sahabatrakyat.com- Potensi wisata alam Provinsi Bengkulu tampaknya memang masih banyak yang belum terungkap apalagi terekspos secara luas. Seperti yang satu ini, Air Terjun Tiga Tingkat. Objek wisata ini baru ditemukan akhir tahun lalu dan kini mulai dilirik pemerintah desa setempat, Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Disebut Air Terjun Tiga Tingkat karena objek wisata itu memang berupa air terjun yang terdiri dari tiga tingkat. Tingkat pertama dengan ketinggian sekitar 10 meter, tingkat kedua 20 meter dan tingkat ketiga sekitar 30 meter.

Air Terjun Tiga Tingkat di Desa Air Telam, Ulu Manna, Bengkulu Selatan. Ini bagian paling bawah/pertama/foto fajar mukti
Air Terjun Tiga Tingkat di Desa Air Telam, Ulu Manna, Bengkulu Selatan. Ini tingkat kedua/foto fajar mukti

Karena masih baru, untuk sampai ke lokasi air terjun pengunjung masih harus berjalan kaki menyusuri Sungai Sempiang. Dari Desa Air Tenam jaraknya sekitar 3-4 km atau satu jam perjalanan kaki. Artinya, butuh waktu 2-3 jam jika perjalanan dimulai dari Kota Manna menggunakan kendaraan bermotor.

Fajar Mukti, warga Kota Bengkulu, yang sudah mendatangi lokasi, Selasa (31/1/2017) kepada sahabatrakyat.com menuturkan, objek wisata air terjun itu masih belum banyak dikunjungi. Hal itu, kata dia, ditandai dengan belum ditemukannya sampah plastik yang biasanya mudah ditemui di lokasi wisata yang sudah biasa didatangi wisatawan. “Airnya juga masih sangat jernih,” kata Fajar.

Air Terjun Tiga Tingkat di Desa Air Telam, Ulu Manna, Bengkulu Selatan. Ini bagian paling bawah/pertama/foto fajar mukti
Air Terjun Tiga Tingkat di Desa Air Telam, Ulu Manna, Bengkulu Selatan. Ini bagian atau tingkat ketiga/foto fajar mukti

Menurut Fajar, pemerintah desa setempat kini tengah fokus untuk menjadikan air terjun sebagai salah satu tujuan wisata sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi desa. “Mereka berencana mengalokasikan dana desa, membangun desa sadar wisata. Sudah ada BUMDes-nya yang akan mengelola potensi wisata di desa tersebut,” kata alumnus Universitas Bengkulu itu.

Pengunjung ke lokasi air terjun masih harus menyusuri sungai untuk mencapai lokasi
Pengunjung ke lokasi air terjun masih harus menyusuri Sungai Sempiang untuk mencapai lokasi/foto fajar mukti/sahabatrakyat.com

Agar rencana itu bisa terwujud, lanjut Fajar, akses ke lokasi air terjun menjadi salah satu pekerjaan rumah yang mesti dibenahi. “Iya, terutama jalan ke air terjun. Belum ada. Lalu tanda atau penunjuk jalannya. Termasuk dukungan publikasi di media,” kata dia. (jees)