BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com– Sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Bengkulu Utara belakangan ini menunjukkan fakta yang mengkhawatirkan.
Pasalnya, anak remaja atau ABG menjadi menjadi korban yang paling banyak jumlahnya. Selama bulan Juli ini saja, misalnya, ada enam ABG yang mati sia-sia di jalan raya akibat lakalantas.
Berdasar kronologis peristiwa, umumnya kecelakaan itu terjadi akibat kelalaian manusia atau human error. Dalam beberapa kasus, saat mengendarai sepeda motornya, korban sembari memacu kuda besi-nya sembari bercanda.
Kapolres Bengkulu utara AKBP Andhika Vishnu, S.IK, melalui Kasat Lantas AKP Hendriyato P Hutasoit, SH, S.IK, didampingi Kanit Lantas Aiptu Trisno H, mengatakan, jumlah lakalantas memang cenderung menurun, tetapi jumlah korbannya justru meningkat.
“Karena korban rata-rata anak di bawah umur, rata-rata di bawah 17 tahun, jadi bukan masalah jalan, tapi kelalaian orangnya, human error, dari si pengendara,” kata Aiptu Trisno H. kepada sahabatrakyat.com, Rabu (19/7/2017) di Arga Makmur.
Karena itu, agar jumlah korban tidak lagi bertambah, polisi mengingatkan agar orang tua menjadi lebih hati-hati dan tidak mudah mengizinkan anak-anaknya membawa kendaraan.
“Kami dari Unit Laka menghimbau kepada semua orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memberikan izin berkendaraan kepada anak-anaknya, karena yang meninggal dunia korban lakalantas rata-rata masih dibawah umur 17 tahun,” ujar Trisno.
Trisno menyebutkan, lakalantas di Desa Air Besi, misalnya, korbannya baru berumur 16 tahun; di Desa Giri Kencana, 15 tahun; dan baru-baru ini di Desa Lubuk Sahung, 15 tahun.
“Emosi anak-anak masih labil saat mengendarai kendaraan. Belum begitu paham apa yang bisa mengakibatkan kecelakaan dan berbahaya,” tutur Trisno.
================
Penulis: MS FIRMAN
Editor: JEAN FREIRE
