Semburat ceria Arsyila dibalik sakitnya yang mendera/Foto: MS Firman

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com– Arsyila Navika Eriyanti (1 tahun 5 bulan) asal Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, saat ini tengah berjuang melawan sakit yang menderanya.
Ya, sejak berumur sekitar enam bulan, anak bungsu dari tiga bersaudara itu diketahui mengidap kelainan pada organ vital tubuhnya. Buah hati pasangan Erix Victori-Dwi Maryanti itu mengalami sakit yang disebut dengan jantung bocor.
Jantung bocor adalah kelainan bawaan atau kongenital, yaitu masalah pada struktur jantung yang sudah ada sejak lahir sehingga akan mengubah aliran normal darah melalui jantung.
Sejak mengetahui buah hatinya sakit, Erix (34 tahun) dan Dwi (31 tahun) pun memberikan perhatian terbaik. Berbekal kepesertaan BPJS mandiri, mereka membawa Arsyila ke rumah sakit. Untuk sesaat, obat-obat medis menjadi harapan agar si anak bisa sembuh.
Namun seiring waktu, keluarga ini mulai tak bisa rutin membayar iuran BPJS-nya. Bahkan sempat menunggak sembilan bulan sebelum akhirnya menyerah karena tak lagi punya daya. Ekonominya sulit, BPJS lantas koid (non-aktif).
“Sejak kami tak mampu bayar iuran BPJS, putri kami tidak pernah kami bawa berobat lagi ke rumah sakit. Bagaimana mau berobat, untuk kebutuhan sehari-hari saja kami seadanya,” lara Dwi, sang ibu ketika disambangi sahabatrakyat.com di kediamannya belum lama ini.
Kata Dwi, mulanya Arsyila ditangani di Arga Makmur sebelum dirujuk ke Kota Bengkulu. Ada dua rumah sakit yang kerap dikunjungi meski ditangai oleh dokter yang sama, yakni ke RSUD M Yunus dan Tiara Sella.
“Dulu yang nangani dokter spesialis jantung,” tambah Erix yang mengais rejeki dengan bekerja upahan alias serabutan. Pekerjaan yang tak cukup cetak rupiah buat menopang biaya mondar-mandir dan beli obat yang wajib dikonsumsi sang anak.

“Sebenarnya ada obat yang harus dikonsumsi Arsyila, namun kami tidak ada biaya lagi untuk membeli obat tersebut, saya selalu berusaha dan berupaya untuk kesebuhan anak kami. Saya minta tolong kepada para dermawan yang berhati mulia sekiranya mau mengulurkan tangan untuk pengobatan anak kami,” ujar Erix.
Terpisah, Kepala Desa Bukit Makmur, Hartono, S.Pd yang mengetahui salah satu keluarga di wilayah kepemimpinannya dilanda kesulitan, berinisiatif memberikan bantuan.
Kata Hartono, Pemerintah Desa Bukit Makmur telah berupaya mengurus kepesertaan BPJS Mandiri untuk masuk ke dalam BPJS PBI APBD. Dokumen yang disyaratkan sudah diserahkan ke Dinas Kesehatan BU. Sampai saat ini masih dalam proses.
“Kita berharap prosesnya tidak membutukan waktu yang lama mengingat warga kami ini sangat membutukan pengobatan bagi Arsyila,” kata Hartono.
Kepada masyarakat dan dermawan yang ingin memberikan bantuan, dapat mengirimkan langsung ke kediaman Arsyila di RT/RW. 22/04 Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara, dengan kontak person Erik Viktori (ayah Arsyila) di 0823 7798 1115.


Penulis: MS Firman
Editor: Jean Freire