LEBONG, sahabatrakyat.com- Pemilu 2019 untuk menentukan raihan suara dan kursi, khususnya di DPRD Lebong sudah terbayang. Mereka yang sudah memegang data hasil rekapitulasi di tingkat kabupaten tentu sudah menakar peta politik dalam menghadapi pertarungan politik daerah tahun depan: Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lebong.
Berdasar surat edaran KPU RI Nomor 408/PP.01.3-SD/01/KPU/III/2019 Perihal Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Pemilihan Tahun 2020, maka dapat diprediksi kontestasi politik tahun depan bakal mulai ramai tahun ini. Setidaknya dengan nama yang digadang-gadang bakal maju sebagai kandidat.
Maka jika melihat komposisi partai dan jumlah kursi masing-masing di DPRD Lebong beberapa nama berikut memang punya garansi sebagai calon kepala daerah definitif ketiga setelah Dalhadi Umar dan Rosjonsyah.
Nama-nama yang sudah santer diperbincangkan, baik di akar rumput maupun kalangan elite (berdasar abjad) di antaranya adalah: Armansyah Mursalin, Azman May Dolan, Dalhadi Umar, Fatrolazi, Guntur, Kopli Ansori, Teguh Raharjo Eko Purwoto, M. Gustiadi, Nasirwan Thoha, Trio Arsepto Sakut, Wawan Fernandez dan yang teranyar Robby Wijaya.
Dari nama-nama tersebut, setidaknya bisa terjadi Pilbup tidak berlangsung head to head atau hanya dua pasangan saja. Jika berkaca pada pilkada sebelumnya, jumlah pasangan calon di Lebong cenderung lebih dari tiga. Pilkada 2015 misalnya diikuti 5 pasang; 2010 ada tujuh pasang.
Jadi pada 2020 dimungkinkan setidaknya ada lima atau enam pasangan calon yang akan bertarung. Baik lewat partai politik maupun jalur independen. Namun, peta itu bisa berubah seiring dinamika.
1. Armansyah Mursalin
Armansyah Mursalin tampaknya tidak bakal mengincar BD 5 H alias Wabup. Arman yang sudah pernah merasakan kursi calon bupati diyakini bakal maju sebagai calon bupati. Artinya, jika terjadi lobi politik, Arman tampaknya siap berpisah dengan kandidat yang mau menjadikannya orang kedua.
Langkah Arman yang tidak lagi mencaleg di Pemilu 2019 ini disebut-sebut sebagai upaya totalnya merebut kursi BD 1 H. Mantan ketua DPRD Lebong (2004-2009) itu memang selalu fokus dan total dengan target politik yang dicitakannya. Pengalaman di DPRD Lebong dan DPRD Provinsi Bengkulu menjadi salah satu nilai plus dari sosok kakak Gunadi Mursalin ini.
Lewat mana Arman melaju? Jika perahu partai, Arman agaknya akan mencoba PAN, dan PBB dan Gerindra. PAN diprediksi punya 4 kursi, PBB 1 kursi dan Gerindra 2 kursi.
Lobi-lobi ke PAN agaknya berat jika tak bisa dikatakan tak mungkin. Soalnya, meski Arman sejatinya kader PAN, Kopli yang juga digadang-gadang kembali mencalon, tentu tak mau begitu saja memberinya.
Sebagai ketua DPD PAN Lebong, Kopli sudah bisa bicara banyak dan meyakinkan petinggi PAN dengan raihan kursi di Pemilu 2019 ini. Sebab pada Pemilu 2014 lalu, PAN adalah salah satu partai yang terpuruk, tak ada wakil di DPRD Lebong.
Dengan PBB, Arman punya kans. Pasalnya, sang adik Gunadi Mursalin adalah kader PBB yang sudah tiga kali berturut-turut duduk di legislatif. Dua kali lewat PBB, sekali pakai PNI Marhaenisme.
Sementara dengan Gerindra, Arman juga sudah punya pengalaman. Ketika mencalonkan diri di Pilkada 2010, Arman langsung diterima Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, untuk mendapatkan rekomendasi.
2. Azman May Dolan
Bakal tiga kali berturut-turut menjadi anggota DPRD Lebong tentu bukan capaian yang mudah bagi Azman May Dolan. Politisi yang tenang namun garang ketika sudah bertarung ini tidak bisa dianggap remeh dalam peta Pilbup 2020. Apalagi dia adalah ketua DPC Partai Demokrat, salah satu partai besar di negeri ini.
Tiga kali bertarung dalam Pemilu Legislatif, tentu menjadi modal besar bagi Dolan–sapaan Azman May Dolan. Dia tentu sudah punya basis massa yang jelas.
Kursi Demokrat di bawah kepemimpinannya juga terkategori stabil, tiga kursi. Bahkan berkat raihan total suara sah partai pula, Dolan pernah menyicip kursi BD 2 H (ketua DPRD Lebong) dan wakil ketua DPRD (2015-2019).
Namun, Dolan bisa saja tak ambisius merengkuh BD 1 H. Jika kalkulasinya realistis, Dolan diperkirakan masih mungkin berkompromi jika harus memilih posisi calon wakil bupati. Jika dia maju, perahunya tentu Demokrat. Tapi Dolan masih butuh dukungan partai lain agar cukup syarat mengusung kandidat. Peluangnya terbuka: bisa PAN, Perindo, Golkar.
3. Dalhadi Umar
Mantan bupati Lebong ini masih mungkin kembali bertarung di Pilbup 2020. Pengalamannya sejak menjabat carateker lalu 5 tahun menjadi bupati Lebong ditambah kiprah di DPRD Provinsi Bengkulu menjadi modal besarnya meyakinkan masyarakat Lebong bahwa dia layak kembali memimpin.
Kepada sahabatrakyat.com, Dalhadi tak menampik kemungkinan itu. Dia menegaskan sikapnya yang siap bertarung jika memang partai memberikan tugas itu kepadanya.
“Saya ini anggota masyarakat dan anggota partai politik. Kalau saya sehat, masyarakat menginginkan, atau partai menugaskan, sudah barang tentu dengan pertimbangan-pertimbangan. Saya yang paling tahu kesehatan saya lahir bathin,” kata Dalhadi yang dikonfirmasi Jumat (10/5/2019).
3. Fatrolazi
Fatrolazi memang cukup populer di Kabupaten Rejang Lebong. Namun jaringan dan basis pendukungnya juga ada di Kabupaten Lebong. Apalagi calon Anggota DPD di Pemilu 2019 ini memang masih punya garis kekerabatan atau keluarga di Kecamatan Topos dan Rimbo Pengadang.
Fatrol–begitu dia biasa disapa, juga terbilang sebagai salah satu politisi senior di Bengkulu. Dia pernah duduk di DPRD Provinsi mewakili Dapil Rejang Lebong dan Lebong. Dia juga pernah maju dalam Pilkada Rejang Lebong tahun 2015.
4. Guntur
Gelagat bakal ikut maju pilkada memang sudah terbaca lewat sejumlah aktivitas sosialnya selama kurun lima tahun belakangan ini. Ya, Guntur juga disebut-sebut sebagai bakal calon bupati Lebong karena hubungan kekerabatan dengan petahana. Guntur adalah adik ipar Rosjonsyah, bupati Lebong (2010-2015 & 2015-2020).
Saat ini Guntur menjabat kepala BKPSDM Lebong. Sebagai salah satu pejabat penting dan strategis, sosoknya sudah sangat familiar di kalangan PNS/ASN. Pengalaman di birokrasi tentu menjadi salah satu modalnya untuk meyakinkan calon pemilih bahwa dia punya kompetensi memimpin Lebong.
Langkah maju Guntur rasanya sulit lepas dari PDIP sebagai partai pengusung. Jika melihat pengalaman sang kakak ipar, peta koalisi PDIP bisa dan masih sangat mungkin mengulang sejarah manis bersama Hanura. Lobi akan terbuka ke Golkar dan Perindo.
5. Kopli Ansori
Kopli yang bikin kejutan di Pilkada 2015 bakal menjadi salah satu kandidat yang diperhitungkan dalam Pilbup 2020. Bisa dibilang, pengusaha sukses itu sudah menguji loyalitas dan pergerakan pendukungnya lewat perolehan suara PAN di Pemilu 2019 dimana PAN berpotensi menjadi peraih suara terbanyak. Bahkan sang kakak, Charles Digo, menjadi kandidat kuat ketua DPRD Lebong.
Kekalahan pada Pilkada 2015 tentu juga menjadi pelajaran berharga bagi Kopli. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lebong itu tentu sudah menimba banyak ilmu dan pengalaman agar kali ini tak kembali gagal meraih suara terbanyak dari pemilih.
PAN tentu akan menjadi perahu utama yang akan dia perjuangkan menjadikan dirinya sebagai kandidat calon bupati. Jika di kontestasi sebelumnya Kopli kerja keras menggalang koalisi dengan Hanura, PKPI, dan PBB, maka kali ini PAN saja kemungkinan besar sudah cukup. Meski begitu, Kop tentu harus juga membangun sekutu demi meraih dan menggalang dukungan mayoritas.
6. M. Gustiadi (Edi Tiger)
Edi Tiger pernah menjadi calon wakil bupati di Pilkada 2010. Ketua DPD Partai Gerindra Lebong ini juga sudah pernah dua periode di DPRD Lebong. Bahkan di Pemilu 2019, nama Edi Tiger disebut-sebut berpeluang duduk di DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Lebong dan Rejang Lebong.
Dengan sejumlah pengalaman dan sepak terjangnya, Edi Tiger bisa menjadi salah satu bakal kandidat yang bisa membuat peta politik Lebong begerak kian dinamis. Potensi dua kursi menjadi modal awal Edi Tiger untuk menggandeng kawan koalisi.
“Kita ikut saja apa rencana Allah. Jika memang diberi amanah, tentu apa saja kita harus siap. Saya begitu saja,” kata Edi Tiger, Jumat (10/5/2019) malam yang menghubungi sahabatrakyat.com.
Di sisi lain, Edi Tiger berpandangan bahwa pemimpin Lebong ke depan hendaknya berasal dari kalangan muda. Selain itu, sosoknya harus mampu menawarkan visi dan misi serta program yang tepat demi membangun Lebong menjadi lebih baik.
“Orientasinya pertamanya adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Kita harus bisa melihat apa yang mendesak bagi rakyat Lebong dan berani mengesampingkan proyek-proyek yang tak ada manfaatnya secara langsung bagi peningkatan kesejahteraan,” papar Edi Tiger yang bakal duduk di DPRD Provinsi Bengkulu periode 2019-2024.
Yang tak kalah penting, lanjut Edi Tiger, adalah bagaimana juga memberi pendidikan politik dan teladan demokrasi kepada masyarakat. Ia melihat gagasan dan program jauh lebih penting dari pada sekedar menawarkan imbalan materi sesaat dalam merebut suara pemilih.
7. Nasirwan Thoha
Nasirwan Thoha belum bisa lepas dari peta politik Lebong. Mantan wakil bupati Lebong itu memang masih punya basis dan loyalis. Meski Nasirwan pernah gagal ketika bertarung di Pilkada 2010–berpasangan dengan Armansyah Mursalin, namun sosoknya masih layak diperhitungkan.
Tantangan Nasirwan memang tak mudah. Mulai soal partai maupun kapital (modal). Pasalnya, PPP yang menjadi tempatnya bernaung bakal tak punya wakil di DPRD Lebong hasil Pemilu 2019. Nasirwan bisa berharap dengan Gerindra. Soalnya, sang kakak, Rama Chandra diprediksi melenggang ke parlemen dari Dapil II.
8. Teguh Raharjo Eko Purwoto
Seperti Kopli, nama Teguh adalah sosok yang sudah sejak lama diperbincangkan bakal maju di Pilbup 2020. Dua kali sukses menghantarkan Rosjonsyah sebagai bupati, adalah model rule-nya memenangkan kontestasi lima tahunan nanti.
Di Dapil I yang mencakup 6 kecamatan (Uram Jaya, Amen, Pinang Belapis, Lebong Utara, Lebong Atas dan Pelabai) sudah menjadi salah satu pembuktian betapa Teguh memang punya kans besar. Raihan suara Teguh adalah yang paling banyak atau terbanyak dibanding calon-calon dari partai lain.
Selain itu, jumlah suara NasDem di Dapil II dan III juga tak mengecewakan. Bahkan di Pemilu kali ini partai NasDem sukses menambah satu kursi, dari tiga hasil Pileg 2015 menjadi empat di Pemilu 2019. Dengan capaian itu, NasDem bisa saja mengusung ketua DPRD Lebong 2015-2019 ini tanpa koalisi.
Jika perahu sudah aman, tantangan Teguh selanjutnya adalah siapa pendampingnya. Soal pendamping bisa menjadi taruhan yang bikin andil dia memenangkan kontestasi nanti. Ada pakem, politik Lebong ini masih bercorak kombinasi Utara-Selatan. Artinya, dengan posisi Teguh di wilayah Utara (Dapil I), maka pendampingnya mesti merepresentasikan wilayah Tengah (Dapil II) hingga ke Selatan (Dapil III).
“Kita lihat nanti sajalah. Untuk terjun ke pilkada itu gak mudah. Ada hal-hal yang menyangkut syarat juga kriteria yang harus kita persiapkan. Tapi yang jelas tentang pengakuan masyarakat akan dedikasi serta prestasi yang pernah kita torehkan, untuk daerah dan masyarakat, itu yg terpenting, kalo sekedar digadang-gadangkan di media untuk turun sbg kandidat di pilkada ya sah2 saja. Itu kan jabatan politik, sedang saya salah satu pelaku politik di Lebong,” jawab Teguh.
9. Trio Arsefto Sakut
Nama Trio kini jadi perbincangan setelah keikut-sertaannya dalam Pemilu 2019 sebagai calon anggota DPR RI Dapil Bengkulu. Apalagi raihan suaranya hanya terpaut tipis dengan nama-nama yang sudah lebih dulu populer. Trio bukan orang baru di dunia politik, dia tokoh muda PDIP dan pernah menjadi anggota DPRD di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Alumnus UMB Bengkulu dan peraih doktoral IPB ini bisa dibilang salah satu putra daerah yang sudah berkiprah di level nasional. Itu sebabnya putra Ishak Effendi (mantan kepala Kantor Perhubungan dan DLLAJ Lebong dan calon bupati Lebong 2010) ini punya modal jaringan yang luas.
Trio yang diminta komentar terkait namanya yang digadang-gadang ikut Pilbup menyampaikan, “Intinya adalah bahwa saya putra Kab. Lebong asli yang menginginkan dan memimpikan kebaikan dan kemajuan buat Kabupaten Lebong.”
“Persoalan dengan apakah saya akan maju atau tidak sampai saat ini belum terpikirkan oleh saya. Bahwa saya adalah petugas partai dan sangat patuh terhadap titah partai.
Tapi sampai sejauh ini belum ada informasi berkaitan dengan hal tersebut,” tandas Trio.
10. Roby Wijaya
Nama Roby Wijaya memang menjadi satu kejutan dalam peta politik jelang Pilbup 2020 mendatang. Sosok ramah dan mudah bergaul ini memang sudah familiar bagi masyarakat Lebong berkat sejumlah terobosannya selama memimpin Bank Bengkulu Cabang Muara Aman.
Tak cuma seni dan olah raga, Robby juga punya perhatian, antusiasme dan kepedulian tinggi terhadap upaya-upaya meningkatkan pembangunan sumber daya manusia lewat pendidikan dan literasi.
Kepada sahabatrakyat.com, Roby mengakui memang ada sejumlah pihak yang meminta dia ikut maju dalam pemilihan bupati Lebong nanti. Namun sebagai seorang profesional, permintaan itu belum saatnya dia jawab.
Namun jika ikut, masa tugas hampir lima di Lebong sebelum dipromosikan ke Bank Bengkulu Pusat tentu menjadi modal bagi Roby dalam menetapkan program dan target membangun bumi Swarang Patang Stumang ke depan. Apalagi Roby sendiri memang masih punya garis keturunan dari Lebong, yakni dari Bungin, Kecamatan Bingin Kuning.
“Saya mengapresiasi pihak-pihak yang berharap saya ikut maju. Saya mengalir saja lah,” singkat Roby.
11. Wawan Fernandez
Sudah lumrah jika wakil bupati di akhir masa jabatan ikut bertarung. Naik kelas ke kursi bupati. Apalagi nanti sang petahana Rosjonsyah, sudah tak bisa ikut tarung. Maka semua kandidat bisa dianggap berangkat dari star yang serupa.
Selain modal pengalaman sebagai wabup, nama besar sang kakak, Rio Capella, juga masih punya pengaruh kuat di belakang Wawan. Yang jadi soal tentu perahu. Meski Rio kini jadi kader PDIP, namun tak mudah bagi PDIP menjatuhkan putusan. Apalagi Wawan tak tercatat sebagai kader parpol mana pun sejak mundur dari NasDem.
Perahu yang berpotensi dilobi Wawan di antaranya PKB. Jaringan politik di pusat tentu bisa membuat upayanya tak begitu pelik. Golkar dan Gerindra juga masih sangat mungkin jadi pengusungnya.
Calon Wakil
Selain kandidat calon bupati, sejumlah nama juga sudah beredar dan diperbincangkan di masyarakat untuk bakal calon wakil bupati. Walau agak samar-samar, nama-nama ini sudah dihembuskan. Mereka antara lain: Reko Haryanto, Edi Tiger, Guntur, Willian Bachtiar, Roby Wijaya, Zainul Amin Yasik.
Reko
Munculnya nama Reko bisa merepresentasikan wakil dari wilayah Selatan. Sebab Reko memang kelahiran setempat. Dengan modal pengalaman memimpin sebagai camat dan kepala dinas PMD dan Sosial, Reko juga punya keluarga besar di Lebong Selatan.
“Kalau memang ada dukungan dan kepercayaan dari elemen masyarakat Lebong, terkhusus rekan-rekan pers, tidak ada yg tidak mungkin,” kelakar Reko merespon pertanyaan sahabatrakyat.com.
Guntur
Jika tak jadi cabup, Guntur diyakini kuat bakal jadi cawabup. Sebab secara politik, hanya Guntur yang kini berpeluang menjadi penerus langsung keluarga Rosjonsyah.
Willian
Nama Willian juga masih diperbincangkan. Meski ada keraguan karena Willian disebut-sebut tak bakal mengorbankan kursi legislatif yang sudah di depan mata. Tapi politik yang dinamis bisa berubah kapan saja. Tentu ada kalkulasinya sehingga Willian bersedia maju lagi.
Zainul Amin Yasik
Sosok yang satu ini juga tak asing bagi masyarakat Lebong. Mantan Sekda Lebong ini adalah salah satu figur yang sarat pengalaman birokrasi yang masih punya nama di masyarakat Lebong, khususnya Lebong Selatan.


Laporan: Aka Budiman & Sumitra Naibaho