Kebakaran yang menghanguskan kediaman warga Desa Lubuk Pendam/foto firman-sahabatrakyat.com
Kebakaran yang menghanguskan kediaman warga Desa Lubuk Pendam/foto firman-sahabatrakyat.com

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com– Musibah kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, tepatnya di Desa Lubuk Pendam, Kecamatan Tanjung Agung Palik, Kamis (15/12/2016) sekira pukul 10.30 WIB. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun tiga warga setempat yang berusaha membantu menjadi korban. Mereka sudah dilarikan dan mendapat pertolongan medis dari petugas di puskesmas terdekat.

Kejadian itu bermula saat Melita (18 tahun), anak pemilik rumah bernama Rodi Hartono (35 tahun), tengah memasak keripik pisang. tiba-tiba dia melihat ada api yang menyala dari selang tabung gas LPG 3 kg yang dipakainya. Lantaran panik, Melita segera bergegas ke luar rumah. Dia bermaksud minta bantuan tetangga untuk memadamkan api.

Naas, bala bantuan belum tiba, si jago merah keburu membara. Rumah semi permanen itu dengan cepat dijilat api. Api terus
membesar dan menyulitkan warga untuk segera memadamkannya. Bahkan harta benda yang ada di dalam rumah tak bisa diselamatkan. Semua ludes, hangus dilalap api.

Di antara harta benda yang hangus terbakar itu adalah satu unit motor Honda Revo, satu unit mesin pendingin (kulkas), satu unit tv 21 inci, dan dokumen atau surat-surat penting dan berharga.

Saat kejadian, Rodi Hartono tidak di rumah. Dia tengah di negeri jiran Malaysia, bekerja sebagai TKI. Istrinya, Witri (34 tahun), juga tengah berada di Kota Bengkulu. Sedangkan anak korban Elawati (19 tahun), di tempat kerja di Dusun Curup.

Kapolsek Air Besi Ipda Rahmat, SH, saat dikonfirmasi sahabatrakyat.com, mengatakan, dari hasil olah TKP, untuk sementara sumber api diduga berasal dari selang tabung gas. “Kami sudah mengamankan kompor gas LPG dan tabung gas LPG 3 kg,” kata dia.

Kapolsek menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati apabila meninggalkan rumah. Pastikan kompor atau alat lain yang masih menyala di dalam rumah dalam keadaan padam atau aman.

Terpisah, kepala Desa Lubuk Pendam, Toni, juga mengatakan penyebab kebaran dari kompor gas. “Jam 10 tadi anaknya masak jadi api itu melaui selang, kemungkinan selang itu bocor,” terang dia.

Menurut Toni, api baru dapat dipadamkan setelah mobil damkar tiba sekira pukul 10.30 WIB. Untuk taksiran kerugian, kata Toni, mencapai Rp. 150 juta.

“Dalam musibah ini ada tiga warga mengalami patah tangan dan luka akibat hendak membantu. Mereka terpaksa dilarikan ke puskesmas. Ketiga orang tersebut Samsir, Peri Pariadi, warga Lubuk Pendam dan Dahsril, warga Alun Dua,” sebut dia.

Kepala Bidang Bantuan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara Harliyanti, S. Pd, M. Pd, mengatakan, pihaknya sudah tahu informasi kejadian dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Tanjung Agung Palik Evi Poldi. “Kami belum turun, kami menunggu laporan dari kades dan camat, bila laporan dari kades, camat masuk pagi ini kita lihat apa yang ada distock kita seperti itu, kita tidak bisa langsung bantu, kita menunggu surat dari kades biar jelas apa yang dibutuhkan,” ucapnya.

Penulis: MS Firman
Editor: Jees