Tari Kejai suku Rejang warnai Gerakan Nusantara Bersatu di Bengkulu Utara, Rabu (30/11/2016)/foto firman-sahabatrakyat.com
Tari Kejai suku Rejang warnai Gerakan Nusantara Bersatu di Bengkulu Utara, Rabu (30/11/2016)/foto firman-sahabatrakyat.com

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com– Sekitar 5.235 peserta dari berbagai kalangan seperti pelajar, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, unsur TNI-Polri dan FKPD di lingkungan Pememerintah Kabupaten Bengkulu Utara mengikuti Apel Nusantara Bersatu di Lapangan Alun-Alun Rajo Malim Paduko Arga Makmur, Rabu (30/11/2016) sekira pukul 08.20 WIB.

Pantauan sahabatrakyat.com di lapangan, acara ini diisi dengan tarian adat yang dipersembahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara, Eka Hendriyadi, MH, yakni tari Kejai dari suku Rejang dan tari Perang dari suku Enggano yang dibawakan siswa-siswi SMA Negeri 1 Arga Makmu, dibawah binaan Kardo Manurung, M.Pd.

Dalam sambutannya Bupati Bengkulu Utara Ir, Mian menyampaikan Bengkulu Utara adalah miniatur Indonesia.Sepanjang Bengkulu Utara ini berdiri tetap menjadi satu kesatuan yang utuh tidak bisa dipecah belah dan dikoyak-koyak oleh siapapun juga.

“Atas nama pemerintah daerah, saya berharap tidak ada upaya-upaya yang bisa memprovokasi masyarakat Bengkulu Utara. singkirkan jauh-jauh yang memprovokasi masyarakat Bengkulu Utara,” kata Mian.

Tari Perang suku Enggano mewarnai Gerakan Nusantara Bersatu di Bengkulu Utara, Rabu (30/11/2016)/foto firman-sahabatrakyat.com
Tari Perang suku Enggano mewarnai Gerakan Nusantara Bersatu di Bengkulu Utara, Rabu (30/11/2016)/foto firman-sahabatrakyat.com

Tanpa membedakan etnis, ras, suku dan agama, lima ribu lebih peserta mewakili masyarakat Bengkulu Utara menyatakan kebulatan tekad, menyatakan semangat dan pemikiran yang sama. Apapun yang terjadi di Jakarta tidak akan terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara yang kita cintai ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara saat dikonfirmasi sahabatrakyat.com, mengatakan, acara Nusantara Bersatu, IndonesiaKu, IndonesiaMu, Indonesia Kita, Bersama Bhineka Tunggal Ika harus dilestarikan.

“Bila masyarakat bersatu, maka bangsa Indonesia tidak terpecah belah dan tidak ada yang mengganggu. Kita ingat bahwa pusat kekuatan Indonesia itu adalah kebhinekaan. Di situlah kekuatan kita,” tegas Eka.

“Mari kita jaga kedamaian, jaga kebhinekaan. Bila ada gangguan keamanan ketertiban masyarakat, mari kita ajak menjadi yang baik. Demo silahkan, tapi yang tertib. Acara ini harus dilestarikan,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh pemuda, Patimura menuturkan, acara seperti dapat menumbuhkan rasa keharmonisan antara masyarakat, tokoh agama dengan pemerintah.

“Ini yang kita harapkan, hindari isu yang tidak bertanggung jawab. Bila masyarakat dan pemerintah bersatu, maka amanlah negara ini,” kata Way sapaan akrabnya.

Penulis: MS Firman
Editor: Jees