LEBONG – Peristiwa berdarah terjadi di Kabupaten Lebong, Senin (1/08) sekitar pukul 11.00 WIB. Ukal (52) warga Desa Ujung Tanjung III Kecamatan Lebong Sakti tewas setelah dikibas secara membabibuta dengan menggunakan parang oleh tetangganya sendiri, RA (40) dan anaknya, FA (18). Akibat sabetan senjata tajam tersebut korban mengalami beberapa luka tusuk dan menganga di sekujur tubuhnya hingga tewas di lokasi kejadian.
Kapolres Lebong AKBP Zainul Arifin SE MH melalui Kapolsek Lebong Tengah Iptu Teguh Ari Aji SIK mengungkapkan kejadian tersebut berawal saat tersangka RA yang bekerja mengumpulkan material pasir bersama FA menagih upah kepada korban. Apalagi korban diketahui merupakan juru bayar material yang nantinya akan digunakan untuk membangun proyek desa yang bersumber dari Dana Desa (DD). Hanya saja saat itu, korban malah enggan membayar upah tersebut dan justru meminta agar material pasir yang sudah dikumpulkan dipindahkan. Dengan dalih, setelah material pasir dipindahkan baru korban akan membayar upah yang diminta tersangka.
Ribut mulut pun terjadi antara keduanya. Apalagi tersangka merasa sudah mengumpulkan material pasir sesuai dengan perintah korban sebelumnya. Hingga akhirnya korban mengeluarkan kata-kata kasar dan menantang korban. Tantangan korban ternyata didengar oleh sang anak, FA, yang saat itu berada di tepi sungai mengambil pasir. Tanpa banyak bicara FA lantas berlari mendekati korban dan langsung menusuk korban dari arah belakang dengan parang yang sudah dibawanya di pinggang secara bertubi-tubi.
“Jadi yang pertama kali menusuk korban adalah FA. Baru selanjutnya diikuti oleh tersangka RA dengan menggunakan parang yang memang dibawanya di pinggang secara berulang kali kearah tubuh korban, ” ujar Teguh.
Setelah kejadian tersebut, lanjut Teguh, keduanya pergi ke salah satu rumah warga dan minta untuk diantarkan ke polisi untuk menyerahkan diri. Saat ini kedua tersangka berikut dua buah parang sebagai barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Lebong Tengah.
“Sementara korban tewas terlebih dahulu dibawa ke RSUD Ujung Tanjung untuk menjalani proses visum. Kasus ini masih kita lakukan penyelidikan, ” demikian Teguh.(cw3)
