LEBONG, sahabatrakyat.com- Meski ada dugaan penyebab kekurangan oksigen telah beredar akibat asap mesin maupun kerusakan blower yang membuat 12 orang terkapar dan 3 orang meninggal di dalam lobang Tambang Emas Tradisional di wilayah Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, namun hingga kini polisi belum dapat memastikan penyebabnya.

Untuk dapat memastikan penyebab itu polisi sedang dalam proses pencarian fakta guna mengungkap sebab akibat.

“Belum pasti kalau itu. Iya masih lidik,” ujar Kapolsek Lebong Utara, IPTU Firmansyah kepada sahabatrakyat.com yang mengkonfirmasi Minggu siang (8/3/2020).

Sementara terkait kronologis yang dihimpun polisi menyebut kejadian itu bermula pada pukul 11.00 dimana Doni, Sopian, Didi, Asmawi, Ivan, dan Supri bekerja di lobang tambang emas milik Ja’i.

Sekitar pukul 12.30, Doni dan Sopian masuk masuk terlebih dahulu dari rekan-rekan lainnya.

Ivan yang menyusul mendapati dua rekannya telah pingsan di dalam. Ia lalu keluar dan melaporkan kepada rekan lainnya.

Bersama Mawi, Supri dan Didi, Ivan masuk kembali untuk menyelamatkan dua rekannya itu.

Karena mereka merasakan sesak nafas, Ivan keluar meminta pertolongan warga. Namun warga yang menolong malah terkapar. Bahkan seorang akhirnya meninggal dunia akibat kekurangan oksigen.

Nama-nama warga yang menolong itu: Heri (meninggal dunia), Yodi, Ashari, Julian, Heri, Ujang, Junaidi, Vero, dan Dedi.

“Warga yang berada di sekitar lobang tambang tersebut berusaha membantu mengeluarkan korban dari dalam lobang. Dikarenakan kurangnya oksigen di dalam lobang tersebut, sembilan orang warga yang menolong ikut menjadi korban,” tutur Kapolsek.

Seperti diketahui dari 15 korban tercatat 3 (tiga) orang meninggal dunia langsung dikembalikan ke rumah duka, 11 (sebelas) orang dirujuk ke RSUD Kab. Lebong, dan 1 (satu) orang telah pulang ke rumah.


Pewarta: Aka Budiman & Sumitra Naibaho