Sparing partner sebagai salah satu ajang asah sportivitas pencak silat/Foto: MS Firman

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com Pencak silat sebagai salah satu tangkai olahraga asli Indonesia sejatinya tak hanya sebagai kegiatan olah fisik semata. Pencak silat adalah bagian dari proses pendidikan dan kekayaan budaya bangsa.
Hal itu dikemukakan Ketua KONI Kabupaten Bengkulu Utara, Jon Hindri, saat membuka Latihan Bersama Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kab. Bengkulu Utara, Minggu (1/9/2019), di Lapangan Alun-Alun Kota Arga Makmur.
Latihan gabungan itu diikuti 10 perguruan silat yang ada di Bengkulu Utara, yaitu: Tapak Suci, Budi Satria, Persinaga, Persinas Asad, Terlat Sakti, Persaudaraan Setia Hati Teratai, Ikatan Keluarga Silat Kera Sakti, Bela Diri Anak Indonesia, dan Pagar Nusa.
“Kegiatan ini sangat positif. KONI Bengkulu Utara memberikan apresiasi kepada IPSI Bengkulu Utara dan 10 perguruan yang hadir dalam latihan bersama ini,” ujar Jon Hindri saat dibincangi sahabatrakyat.com usai membuka latihan bersama.
Menurut dia, latihan bersama tersebut menjadi salah satu bagian penting dalam membangun karakter peserta didik dan membentuk karakter yang jujur, disiplin, mandiri, tangguh, sehat dan cerdas.
Suasana Latihan Bersama IPSI Bengkulu Utara/Foto: MS Firman

“Melalui pencak silat ini kita bangun kebudayaan, memberikan ruang kepada peserta didik mengekspresikan kecintaannya terhadap pencak silat yang merupakan bagian dari proses pendidikan, kebudayaan, serta melestarikan tradisi budaya,” singkat Don’i, sapaan akrabnya.
Terpisah, Ketua IPSI Kabupaten Bengkulu Utara Deshari, S.Pd, menjelaskan latihan bersama tersebut bertujuan menjalin silaturahmi, menjaga harmonisasi sesama perguruan, memupuk kekompakan dan rasa persaudaraan di antara perguruan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara.
“Melalui latihan bersama kita bangun karakter generasi yang tangguh dengan olahraga pencak silat, kita juga turut melestarikan budaya leluhur sebagai jati diri bangsa, sekaligus menggugah kembali pencak silat yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara terus tetap dilestarikan,” katanya.
Dikatakan, latihan bersama itu juga mengajarkan jiwa sportivitas, mengakui kehebatan lawan serta menerima kekalahan.
“Ajang latihan ini juga sekaligus mengasah kemampuan bersosialisasi antar peserta, sehingga diharapkan peserta mampu berinteraksi, bergaul dengan semua peserta yang berbeda usia, dari anak-anak, muda, dewasa hingga tua,” kata Deshari.


Pewarta: MS Firman