Ilustrasi arung jeram/foto ist

KEPAHIANG, sahabatrakyat.com– Seorang warga Kota Bengkulu yang juga akademisi Universitas Bengkulu tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan arung jeram pada Sabtu (22/4/2017) di Sungai Musi, Kepahiang.
“Informasi yang kami terima begitu. Kini kami lagi dalam perjalanan untuk turut membantu pencarian,” kata Sekretaris Federasi Arung Jeram Kabupaten Lebong M Dian Amsyah, Minggu (23/4/2017)
“Kami baru mendapat informasi mengenai hal ini, itu pun dari media sosial. Kami juga belum bisa memberikan komentar apa pun,” kata Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Bengkulu Arie Saputra Wijaya, di Bengkulu, Minggu, yang dikutip dari Antara.
Menurut Arie, kegiatan arung jeram yang diikuti korban ini bukanlah kegiatan yang diselenggarakan di bawah naungan FAJI Bengkulu.
Di akun media sosial tertera dosen yang tenggelam dan terseret arus sungai itu bernama Ny Esti Ambaratsari. Korban bersama beberapa mahasiswa mengikuti kegiatan arung jeram di sungai yang berada di Desa Kota Agung, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang.
Menurut Arie, terlepas siapa pun yang melaksanakan kegiatan arung jeram, baik personal, kelompok, perkumpulan atau lembaga, sudah seharusnya memperhatikan pola manajemen “safety procedure” dan “zero accident” yang mungkin terjadi.
Ari mengingatkan, hal yang menjadi perhatian penting lainnya yakni kemampuan operator atau pendamping peserta arung jeram, apakah sudah memiliki sertifikasi sesuai dengan standar keselamatan yang ada atau tidak.
==========
Editor: Jean Freire
Sumber: Antara