JAKARTA, sahabatrakyat.com Baru-baru ini, perusahaan penyedia platform belajar daring Zenius Education merilis video yang menghadirkan salah satu alumninya yang berasal dari Bengkulu. Namanya Johann Wibowo (25 tahun), seorang Project Team Leader di PLN Enjiniring, anak perusahaan PT PLN (Persero) yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 2002 sebagai Perusahaan Konsultan Teknik.

Johann yang merupakan anak daerah dari Curup, Rejang Lebong, adalah alumni Zenius Education tahun 2011. Sebagai anak daerah, Johann memiliki keinginan dan cita-cita yang sama besar dengan anak kota besar lainnya. Sejak masih duduk di bangku SMA, ia ingin berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan kemudian menjadi seorang insinyur. Semasa bersekolah, Johann sudah tertarik pada ilmu fisika dan juga dunia programming, dan ketertarikannya tersebut membuat Johann menjadi pribadi yang suka menganalisis masalah yang rumit dan mencari solusinya sampai dapat.

Awal pertemuannya dengan platform belajar Zenius adalah di tahun 2011, saat Johann sedang mencari materi belajar di internet. Demi menggapai mimpinya, Johann semakin giat belajar di dalam dan juga di luar kelas untuk persiapannya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi favoritnya. Selama proses belajar tersebut, Johann bukan hanya berhasil mengerti materi pembelajaran, namun juga terdidik menjadi pribadi yang kritis, seorang pembelajar yang mandiri, dan berani menembus batas pemikiran sendiri.

Setelah lulus SMA, Johann berhasil mewujudkan impiannya untuk berkuliah di ITB jurusan Teknik Elektro. Selama menjalani masa kuliahnya, Johann terus mendorong dirinya untuk tidak hanya belajar demi mendapatkan nilai yang bagus, tetapi juga melatih dirinya untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah yang rumit di masa depan.

Johann kini sudah memiliki pengalaman memimpin proyek perancangan infrastruktur listrik di Gorontalo, Lombok, bahkan sampai Papua. Tidak hanya itu, Johann juga sempat diterbangkan ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat untuk menginvestigasi kelayakan sebuah teknologi listrik baru.

“Pekerjaan seorang electrical engineering merupakan pekerjaan yang kompleks serta penuh resiko, setiap keputusan bisa memberikan dampak luas ke masyarakat. Gue dituntut untuk belajar banyak hal yang baru dalam waktu yang cepat. Setiap saat gue harus bisa menjadi pembelajar yang tangguh, menjadi seorang analis yang kritis, dan juga rasional,” ujar Johann.

Meskipun Johann sudah berhasil mewujudkan impiannya, Johann merasa hal itu tidak serta merta cukup. Johann masih ingin terus mendalami pengetahuannya dan mendorong kemajuan revolusi energi di masa depan. Untuk mencapai hal tersebut, tentu harus ada generasi-generasi cemerlang sebagai penerus agar Indonesia semakin melek dengan energi.

“Anak daerah seperti gue harus bisa berani bermimpi lebih jauh dan mewujudkannya,” tutup Johann dalam video tersebut.

Zenius Education berharap kisah Johann tersebut dapat menginspirasi siswa-siswi asal Bengkulu lainnya untuk berani bermimpi dan menembus batasan-batasan diri. Video lengkap mengenai Johann dapat disaksikan di https://www.youtube.com/watch?v=EPGgo4rQDNs.

Tentang Zenius Education

Didirikan pada tahun 2007 oleh Sabda PS dan Medy Suharta, Zenius Education sebagai salah satu pionir EdTech di Indonesia yang memberikan solusi belajar online dan berfokus pada pemahaman konsep dan penalaran ilmiah terus dikembangkan oleh kakak-beradik Sabda PS dan Wisnu Subekti. Zenius memiliki misi mencetak generasi Indonesia yang memahami ilmu pengetahuan, ketimbang menjadi generasi penghafal.

Zenius memiliki beberapa jenis produk, dengan produk utama berupa zenius.net, sebuah situs web pembelajaran online yang memuat lebih dari 74.000 video pembelajaran dan ratusan ribu latihan soal untuk jenjang SD-SMA yang telah disesuaikan dengan kurikulum nasional.

Pada tahun ajaran 2018/2019, zenius.net telah diakses oleh lebih dari 11,8 juta pengguna dari pedesaan dan perkotaan di seluruh Indonesia. Baru-baru ini Zenius meluncurkan Zenius App, platform belajar berbasis aplikasi yang sudah tersedia di Google Play dan akan segera tersedia di App Store. (rls)


Editor: Jean Freire