Musda KONI Bengkulu Utara yang digelar Senin, 19 Desember 2016, memilih Andaru Pranata sebagai ketua umum periode 2016-2020/foto firman-sahabatrakyat.com
Musda KONI Bengkulu Utara yang digelar Senin, 19 Desember 2016, memilih Andaru Pranata sebagai ketua umum periode 2016-2020/foto firman-sahabatrakyat.com

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com– Musyawarah Daerah (Musda) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bengkulu Utara yang digelar Senin (19/12/2016) pagi, secara aklamasi telah memilih dan menetapkan Andaru Pranata SE, sebagai ketua umum periode 2016-2020. Namun, sejumlah pihak mempertanyakan keabsahan pelaksanaan Musda tersebut. Sebab selain terkesan mendadak, pembentukan panitia Musda juga ditengarai tanpa mekanisme yang lazimnya dilaksanakan.

“Kalau kami dianggap tidak terdaftar, berarti kami tidak dianggap. Tolong diperjelas maksud terdaftar itu. Kami mempertanyakan mengapa kami tidak diundang, ada apa seperti itu? Kami tidak membicarakan Dispora, tapi KONI,” kata Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bengkulu Utara Agus Chandra yang dikonfirmasi awak media.

“Kalau saya pribadi menganggap Musda itu ilegal. Itu mengada-ada. KONI itu jangan diperalat dan dibikin ruang untuk konflik. Kami akan buat suatu pertemuan untuk membahasa mau dibawa kemana KONI ini. Kalau sudah terjadi seperti ini, kami akan bawa ke saudara Yuan ‘Ucok’ selaku ketua KONI Provinsi,” ujar Agus.

Terpisah, mantan ketua KONI Bengkulu Utara Erwandi SIP, mengatakan, lazimnya pelaksanaan Musda KONI itu didahului dengan pembentukan OC (organizing commite) dan SC (sterring commite). OC dan SC terdiri dari pengurus KONI dan atau pengcab-pengcab. 

“Penyelenggara Musda itu murni KONI, bukan yang lain. Soal mekanisme yang sudah dilaksanakan, saya tidak tahu. Cuma yang jelas, sesuai dengan AD/ART, Musda KONI yang diselenggarakan KONI. Lalu bakal calon ketua KONI yang mau maju harus mendapatkan rekomendasi dukungan dari 20 persen pengcab,” jelas dia.

Soal pelaksanaan Musda KONI yang mendadak itu juga diakui Herlianto. Selaku wakil ketua KONI Bengkulu Utara, dia mengaku tak tahu Musda sudah terlaksana. “Saya nggak tahu. Saya saja terkejut ada yang bilang Musda sudah digelar. Nggak ada rapat atau undangan ke saya terkait Musda itu,” kata Herlianto yang dikonfirmasi via handphone, Senin (19/12/2016).

Jeki Sonata, plt ketua KONI Bengkulu Utara, mengatakan, undangan ke pengcab sudah dibuat, termasuk untuk FPTI. Namun soal undangan itu sampai ke pengcab atau tidak, Jeki mengatakan itu sudah diserahkan ke pelaksana teknis. “Kalau saya undang semua, mungkin yang menyebarkan undangan tidak menyampaikan. Ada 11 cabang yang diundang,” kata Jeki. Jeki mengatakan, udangan disebarkan lewat jasa kurir.

Jeki menambahkan, dalam Musda itu yang maju sebagai calon ketua hanya satu orang, yakni Andharu, asal Pengcab Taekwondo. “Dia dapat rekomendasi dari 8 cabang olahraga. Saat Musda ada 9 cabang olahraga yang memilih. Musda dibuka kepala Dispora mewakili bupati,” kata Jeki.

Peserta Musda Legal

Andaru Pranata yang ditemui awak media usai Musda, mengatakan, dalam membangun olahraga di Bengkulu Utara yang diperlukan ke depan adalah kerja nyata. Bukan retorika. Karena itu, dia menolak membeberkan visi-misinya. “Visi misi itu umumlah. Yang penting niatnya dulu. Percuma saya bicara visi misi bla bla bla bla tapi ternyata hasilnya nol. Jadi biarlah visi misi itu berjalan dengan aksi di lapangan,” kata putra sulung Ir Mian, bupati Bengkulu Utara, itu.

Terkait tudingan Musda ilegal, Andaru Pranata yang dikonfirmasi di kediamannya mengatakan, “Tentu penyelenggara, Dispora dan pemerintah daerah tidak seceroboh itu ya. Tentu semua cabor yang dipanggil itu sudah penuhi kriteria. Legal. Masa berlaku kepengurusannya itu ada. Karena kita tak menampik di Bengkulu Utara ada beberapa cabor yang masa kepengurusannya sudah habis. Jadi yang ada di sana, yang datang ke sana (Musda, red), sudah tercatat semua di pemerintah daerah.”

Andaru mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan realistis dalam membangun olahraga di Bengkulu Utara ke depan. “Nggak mungkin kita posisinya ada yang nggak suka kita akomodir kan? Kita berusaha, kita melihat struktur anggaran memungkinkan apa tidak. Saya nggak berjanji, tapi lihat saja nanti. Kita akan seleksi dulu mana cabor yang potensi juara, mana atlet. Jadi kita berusaha realistis dan rasional saja,” papar Andaru.

 

Penulis: MS Firman

Editor: Jees