Pipa saluran air panas ke kolam dicincang oleh orang tak dikenal/Foto: Istimewa

LEBONG, sahabatrakyat.com-  Rencana Pemerintah Desa Lemeu mengembangkan pembangunan ekonomi desa lewat sektor wisata belum apa-apa sudah dihambat. Fasilitas kolam pemandian air hangat yang menjadi ikon wisata di sana baru-baru ini dirusak oleh oknum yang belum diketahui identitasnya.
Pengrusakan itu sendiri mirip aksi teror. Sebab tak hanya pipa saluran air ke kolam yang dipotong diduga dengan senjata tajam dan sejumlah pipa juga ada yang hilang, tapi juga aksi menutup saluran keluar air kolam dengan bebatuan.
Kepala Desa Lemeu, Abdul Sumardi alias Abing menceritakan, sebelum hari raya Idul Fitri 1440 H pipa masuk saluran air sejauh 50 meter sudah dipasang untuk memanjakan wisatawan yang bakal berkunjung. Itu sekaligus upaya desa mempromosikan potensinya.
Pipa baru yang dirusak

Namun sehari jelang lebaran pipa dirusak dan dicuri. Pelaku meninggalkan bekas pukulan senjata tajam sepanjang sekitar 32 meter.
Segera pipa baru kembali dipasang. Tapi teror belum padam. Pada hari raya ketiga ternyata tempat pembuangan air kuras kolam disumbat pakai batu dan karung. Apa boleh buat, perangkat dan warga harus kerja keras membongkar sumbatan agar kolam bisa kembali dipakai.
“Ya coba pikir belum apa-apa ada kendala seperti ini. Padahal potensi desa ini kan mau kita kembangkan yang nantinya juga akan dirasakan manfaatnya oleh desa kita juga,” ujar Abing, Jumat (14/6/2019) petang.
Teror Lagi
Belum sehari Abing cerita ke sahabatrakyat.com, pada Sabtu (15/6/2019) pagi teror serupa datang lagi. Batang-batang pipa baru yang dipasang jelang lebaran itu dipenggal lagi oleh pelaku. Pengrusakan itu tampak seperti direncanakan dan seolah menantang.
“Benar, pipa saluran airnya dicincang lagi,” kata Abing lewat pesan WhatsApp ke sahabatrakyat.com, Sabtu (15/6/2019) malam.
Sayembara
Atas kejadian tersebut Abing sudah mengimformasikan kepada pihak kecamatan. Ulah oknum tak bertanggungjawab itu juga sudah dia ceritakan ke pihak Kamtibmas setempat. Namun laporan pengaduan resmi belum dilayangkan.
Abdul Sumardi

Di sisi lain Abing sendiri membuka peran serta warga desanya dan siapa saja untuk menginformasikan atau melaporkan siapa pelakunya. Abing siap memberi reward atau hadiah uang tunai Rp 2,5 juta.
“Waktu orang rame aku numpang ngomong di microfon itu, siapo masyarakat yang tau pelakunyo yang rusak bangunan ini aku kasi bonus,” sampai Abing.
Diplot Rp 400 Juta
Untuk membangun wisata kolam renang atau pemandian air panas, tahun ini Desa Lemeu telah mengunci anggaran pembangunan sebesar empat rarusan juta rupiah. Bahkan sebelum pengrusakan pipa kali kedua itu pihaknya baru saja meresmikan titik nol pembangunan sarana dan prasarana kolam yang dihadiri Camat Uram Jaya, Kamtibmas, tenaga ahli kabupaten dan unsur BPD, warga dan perangkat desa.
Tahun 2019 ini, di lokasi wisata itu akan dibangan gapura, kamar ganti, wc, tempat jaga dan tembok keliling.
“Bagaimana agar supayo tahun ini rampung, tuntas. Biar tahun-tahun berikut kita bisa merancang yang lain,” tutup Abing.


Laporan: Aka Budiman
Editor: Jean Freire