Kebun bunga kini menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Rejang Lebong. Ratusan pengunjung yang mengunggah foto-foto aktivitasnya di kebun bunga ikut mendorong perkembangan wisata ini/sahabatrakyat.com

Penulis: JEAN FREIRE, REJANG LEBONG
“Dulunya ini kebun stroberi sebelum dijadikan kebun bunga oleh pemiliknya,” kata Didi yang dibincangi sahabatrakyat.com di sela-sela kesibukannya mencatat nilai-nilai rupiah dari pengunjung.
Didi adalah seorang karyawan kebun bunga di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, persisnya di Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang. Namanya Taman Bunga Beta Agrowisata yang dibuka sejak Februari 2017 oleh sang pemilik bernama Beta.
Kebun atau taman bunga kini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kabupaten Rejang Lebong. Kehadirannya segera booming takkala media massa, cetak dan daring, ikut mengeksposnya ke publik.
Kebun bunga di Rejang Lebong juga cepat populer setelah pengunjung yang datang aktif mengunggah aktivitas mereka di situ di akun media sosial, terutama facebook, instagram, dan twetter.
Didi mengakui, jumlah pengunjung yang datang ke kebun milik Pak Beta itu bisa mencapai ratusan orang. Jika dibanding dengan hasil kebun stroberi, kata dia, peningkatan income dari kebun bunga meningkat hingga mencapai 100 persen.
“Kalau pas hari libur seperti ini bisa sampai seratusan. Kalau hari biasa, hari normal, kurang dari seratus orang. Apalagi jumlah kebun bunga sudah bertambah,” ujar Didi, Jumat (1/9/2017) siang.
Jumlah kebun bunga di Kecamatan Selupu Rejang memang terus bertambah. Setidaknya ada empat lokasi yang ramai dan mudah dijumpai karena letaknya tak jauh dari pinggir jalan lintas Curup-Lubuk Linggau.
Peta kebun bunga di rejang lebong
Mesin pencari google bahkan sudah mendeteksi dan memetakan 2 lokasi kebun dan 1 taman bunga di Rejang Lebong pertanda lokasi itu kerap didatangi.
Didi mengatakan, pengunjung yang singgah berasal dari berbagai daerah. Selain warga lokal, yang paling banyak dari Kota Bengkulu. Lainnya dari Jambi, Lubuk Linggau, Palembang, dan Lampung.
Lokasi Kebun Bunga Beta yang persis di pinggir jalan lintas Curup-Lubuk Linggau, agaknya, menjadi faktor pendukung utama yang membuat orang banyak mampir.
Faktor lain, lokasinya relatif dekat dengan kawasan wisata Danau Mas Harun Bastari, Bukit Kaba dan pemandian air panas Suban.
Kebun Bunga Agro Wisata Beta sendiri menawarkan 10 macam bunga di lahan seluas satu hektar itu. Di antaranya Mawar dengan berbagai varian warna; Ganyon Tagetes, bunga Kerokot, bunga Kenop dan bunga Kosmo.
“Yang di sini kebanyakan bunga-bunga lokal, kecuali mawar yang didatangkan dari Semarang,” ujar Didi.
Selain beragam bunga, pemilik kebun juga memfasilitas wisatawan dengan areal parkir gratis dan WC. Saat ini juga tengah dibangun kincir angin dan gapura-gapura mini di dalam kebun.
Pengunjung foto ria bersama atau selfi suka-suka di dalam taman/kebun bunga/sahabatrakyat.com

Saat sahabatrakyat.com berkunjung, puluhan orang silih berganti keluar-masuk kebun. Ada orang dewasa, anak-anak, remaja/pelajar, hingga manula.
Sembari berjalan menikmati keindahan bunga, aktivitas yang paling seragam dan banyak sudah tentu berfoto ria bersama dan selfi suka-suka. Hasilnya lalu diunggah di akun medsos.
Namun untuk bisa menikmati warna-warni sembari berselfi ria di antara bunga-bunga, kita harus membayar biaya masuk kebun Rp 10 ribu (untuk dewasa) atau Rp 5000 bagi yang masih anak-anak, termasuk usia pelajar.
Hampir setengah jam di kebun bunga, masih ada pertanyaan yang belum saya dapatkan jawabannya: Bagaimana proses munculnya ide mengganti kebun sayuran dan stroberi menjadi kebun bunga itu terjadi?
Tentu ide perubahan itu tak datang tiba-tiba dan begitu saja. Sebab selama ini wilayah Kecamatan Selupu Rejang hingga Sidang Kelingi dikenal sebagai sentra sayur-mayur. Hasil pertanian itu memasok kebutuhan Bengkulu dan daerah tetangga sampai Jawa.
Pertanyaan soal proses kreatif itu sejatinya bisa digali dari sang pemilik kebun. Sayang, siang itu si tuan kebun sedang tak ada di lokasi. Sementara waktu berkunjung juga tak lapang.