ilustrasi/foto net
ilustrasi/foto net

REJANG LEBONG, sahabatrakyat.com– Di Desa Duku Ilir, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, telah berdiri sebuah panti asuhan bernama Khoirul Walad. Usia panti ini belum genap setahun karena baru berdiri pada tanggal 8 Juni 2016.

Saat ini jumlah anak asuh atau santri Khairul Walad ada 27 orang. Mereka adalah anak-anak yatim, anak-anak dari keluarga tidak mampu dan anak-anak korban perceraian. Mereka berumur 15 tahun ke bawah.

Sebagai lembaga sosial baru, Panti Asuhan Khoirul Walad lahir secara mandiri, yakni dari uang pribadi pendirinya. “Semula uang untuk mendirikan panti ini untuk biaya umroh. Tapi ketika istri saya akan divaksin dokter, vaksinnya batal karena ada janin dalam kandungannya. Umroh pun kami batalkan,” cerita Sunarno Bin Dulmanan, pendiri panti yang ditemui sahabatrakyat.com baru-baru ini (19/2/2017).

Menurut Sunarno, pendirian panti asuhan itu sudah disepakati bersama keluarga. Sebab mereka menilai mendirikan panti dan menjalankan umroh adalah juga sama-sama ibadah. “Bagi kami, batal umroh itu ada hikmahnya. Bagi kami mendirikan panti asuhan ini juga ibadah,” ujar dia.

Sumarno mengatakan, saat ini panti asuhan yang dia dirikan itu belum memiliki tempat atau bangunan sendiri. Lokasi yang ditempati para anak asuhnya kini adalah bangunan milik SD Negeri 11 Duku Ilir yang sudah tidak terpakai lagi.

“Ini kami pinjam pakai untuk selama enam tahun, terhitung 2016-2021,” sebut Sunarno. “Beberapa bagian bangunan sudah diperbaiki atas bantuan donatur, seperti seng dan lainnya,” tambah dia.

Sunarno menandaskan, selain diperuntukkan bagi anak-anak yatim, anak-anak yang keluarganya tidak mampu dan anak-anak korban perceraian, tujuan utama pendirian panti asuhan Khairul Walad sendiri adalah agar bisa menjadi penghubung antara para dermawan dalam program orang tua asuh.

”Kami berharap adanya pembebasan lahan, karena saat ini kami masih memakai gedung SD 11 Duku Ilir. SD ini kan milik pemerintah dan sifatnya pun pinjam pakai, suatu saat pasti dipergunakan oleh pemerintah. Harapan kami ada pembebasan lahan dan kami juga berharap apabila nantinya akan ada pembebasan lahan, lahan yang digunakan masih di Desa Duku Ilir ini karena akta notaris kami untuk pendirian panti asuhan ini berada di Desa Duku Ilir ini,” demikian Sunarno. (Vikter Sanjaya)