Suasana pertemuan kelompok belajar perubahan iklim Kelompok Tani Telaga Makmur bersama BMKG😋
Suasana pertemuan kelompok belajar perubahan iklim Kelompok Tani Telaga Makmur bersama BMKG, PKBI dan pemerintah Desa Sungai Gerong, Amen

LEBONG, sahabatrakyat.com
Panasnya mentari menyengat di sekitar persawahan dan pondok belajar Kelompok Tani Telaga Makmur Desa Sungai Gerong., Kecamatan Amen, Sabtu (17/06) . Tapi semangat orang-orang yang berkumpul siang itu tak luntur.

Pertemuan kali ini dihadiri Anang dan Rudi selaku pemegang prakiraan cuaca dan iklim Stasiun Klimatologi BMKG Provinsi Bengkulu, aktivis PKBI Daerah Bengkulu, Korlu PPL Kecamatan Amen, Kepala dan perangkat Desa Sungai Gerong serta anggota Kelompok Telaga Makmur.

Diskusi dibagi dalam tiga pokok pembahasan. Pertama, pengenalan terhadap isu perubahan iklim ter pertanian. Kedua, persiapan musim tanam dan mendukung bagi anggota kelompok yang ingin ikut MT2. Dan ketiga, pemberian informasi pola hidup bersih terutama pada penggunaan pestisida dan layanan pemeriksaan kesehatan pada petani.

Suasana belajar menyusun agenda sekolah lapang petani

Dalam pertemuan disepakati akan ada 4-5 kali pertemuan untuk membedah dan belajar tentang isu perubahan iklim, dampak pada pengolahan lahan, penentuan waktu atau bulan yang tingkat curah hujan tinggi dan kering terkait penentuan musim tanam dan pemilihan jenis bibit padi atau pala suka yang akan digunakan, dan dampak pada pertumbuhan padi serta kemungkinan migrasi hama tanaman padi terkait musim.

“Pengenalan isu perubahan iklim terhadap petani memang isu baru dan agak rumit, tentu butuh proses untuk mengenali perubahan yg terjadi dulu dan sekarang terkait cuaca, musim dan iklim di Lebong. Proses ini diperkirakan membutuhkan setidaknya lima kali pertemuan belajar bersama,” kata Nurkholis Sastro, Koordinator Kelompok Tani Telaga Makmur.

Sastro menambahkan, semakin baik dan detil data tentang isu perubahan iklim tingkat lokal dan global makin baik juga perencanaan dan mitigasi yang bisa dilakukan para petani. “Tak hanya soal teknis pengelolaan irigasi, pengolahan lahan atau pupuk yang langka saat musim tanam yang jadi soal, tapi  ke depan tantangan perubahan iklim juga akan mengancam siklus dunia pertanian petani Lebong,” imbuhnya.

Layanan pemeriksaan kondisi kesehatan petani oleh tim PKBI

Karena itu pula, Sastro menilai bahwa proses belajar ke depan tidak hanya terbatas bagi anggota kelompok tani Telaga Makmur saja, tetapi akan mengundang para kelompok tani Desa Sukaraja atau desa tetangga lainnya.

Di akhir pertemuan, tim Media PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Daerah Bengkulu menyampaikan dampak penggunaan pestisida tidak aman dalam dunia pertanian. Mereka lalu memberi pelayanan pemeriksaan gula darah, kolestrol, asam urat kepada para petani yang hadir.

“Semua peserta, baik laki-laki maupun perempuan mendapat layanan pemeriksaan kesehatan tersebut. Para anggota kelompok senang ada pendekatan penjangkauan layanan pada para petani. Isu perubahan Iklim pertanian dan isu kesehatan para patani memiliki relasi secara langsung terutama dampak pestisida dan penyakit menular lainnya,” tandasnya. (Rls)