Lebong – Musim panen yang terjadi di Kabupaten Lebong, sudah dimulai sejak April 2016 lalu. Dimana musim panen diperkirakan terjadi sepanjang jangka waktu 3 bulan. Hal ini lantaran kondisi musim tanam yang juga tidak terjadi
secara serentak lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Lebong Sumiati, SP melalui Sekretaris DPKP Lebong Gusrineidi, SP mengatakan petani diminta untuk mengoptimalkan waktu yang ada. Dimana, setelah melaksanakan musim panen, petani diminta untuk tidak menunda-nunda lagi pengolahan lahan untuk musim tanam selanjutnya.
“Ini kita imbau agar musim tanam kedua bisa berjalan optimal dan panen tidak terancam oleh berbagai kendala terutama hama tikus yang biasanya menyerang secara besar-besaran di kisaran September-Desember. Untuk apa menunda lagi, setelah panen langsung saja lahan diolah kembali untuk dipersiapkan musim tanam selanjutnya,” kata Gusrineidi.
Ditambahkan Gusrineidi, dikhawatirkan banyak muncul lahan terbengkalai jika tidak langsung diolah. Apalagi saat ini sudah memasuki bulan suci ramadhan. Dan ini biasa juga menjadi alasan masyarakat untuk menunda musim tanam selanjutnya.
“Kita khawatir nanti malah banyak lahan terbengkalai alias tidak diolah. Sehingga ini bisa mempengaruhi hasil panen musim tanam kedua nantinya,” demikian Gusrineidi. (CW tar)