Launching Logo dan Maskot Porwil Sumatera X 2019 ditandai dengan penambahan alat musik Dhol.

BENGKULU- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak dan semua lapisan masyarakat Bumi Rafflesia yang telah menyatakan siap mensuport terlaksananya Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X 2019 secara baik di Bengkulu. Sehingga Bengkulu siap menjadi tuan rumah yang baik dalam segala hal pada ajang yang menjadi pra-kompetisi PON 2020 mendatang.

“Selanjutnya kegiatan ini kita harapkan betul-betul menjadi ajang yang menemukan prestasi terbaik bagi para atlet khususnya di wilayah Sumatera dan saya kira ini menjadi pra kompetisi dalam rangka menyambut PON pada 2020,” terang Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Launching Maskot dan Logo PORWIL X Se-Sumatera Tahun 2019 di Provinsi Bengkulu di Sekretariat Panitia PORWIL X, Wisma Bung Karno, Jum’at (22/03/2019).

Lebih dari itu, Gubernur Rohidin meminta Porwil Sumatera tidak hanya sebatas prestasi olagraga saja, akan tetapi bagaimana melalui ajang seperti ini masyarakat lebih gemar berolahraga.

“Buah dari semua event olahraga ini saya kira sepakat, kita bagaimana mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga, khususnya bagi seluruh masyarakat pulau sumatera,” pungkasnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah pusat khususnya Kemenpora akan terus mendukung visi Gubernur Bengkulu menjadikan Bengkulu sebagai salah satu wadah dalam menciptakan atlet – atlet berkualitas.

“Dengan demikian tentu percepatan infrastruktur olahraga, kesiapan atlet – atlet kita dan kesiapan olahraga masyarakat akan semakin kuat dan semakin besar,” ungkap Imam Nahrawi.

Selain Launching Maskot dan Logo PORWIL X Se-Sumatera Tahun 2019, juga dilaksanakan Jalan Sehat dan Senam Bersama, yang diikuti oleh jajaran pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov Bengkulu, para pelajar dan masyarakat sekitar Kediaman Bung Karno.

Adapun Maskot PORWIL X Se-Sumatera Tahun 2019 di Provinsi Bengkulu berupa hewan/ satwa beruang madu yang diberi nama Dang Du.


Editor: Jean Freire