Bunga Raflesia gadutensis mekar sempurna di kawasan wisata Ringan Lereng Bukit Barisan/ist

BENGKULU UTARA, sahabatrakyat.com– Bunga raksasa Rafflesia gadutensis dengan diameter 85 cm mekar sempurna di kawasan wisata Ringan Lereng Bukit Barisan Jalur II Selendang Pertapa Margapala Dusun IV DAM Air Lais Desa Kuro Tidur, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara.
“Bunga sedang dalam posisi mekar sempurna bisa dinikmati hingga tiga hari ke depan,” kata Herry Purnawan, koordinator Tik Baes yang selalu memantau habitat bunga langka itu di spot Tik Baes dan Cagar Raflesia Margapala.
Herry mengatakan posisi bunga dapat dijangkau dengan berjalan kaki sejauh 3 km, tidak jauh dari Tik Baes ke dalam hutan dan dapat menggunakan motor ojek bagi pengunjung yang enggan menempuh dengan berjalan kaki.
Salah seorang pengunjung, Dita, saat dikonfirmasi sahabatrakyat.com mengatakan sangat terkesan setelah menyaksikan bunga Rafflesia mekar di habitatnya.
“Ini pengalaman unik dan langka bisa menyaksikan bunga rafflesia mekar di habitatnya. Ini seharusnya bisa jadi modal untuk mengembangkan wisata Bengkulu,” katanya.
Ketua Pos Darma Wisata Wana Bhakti Dusun IV Desa Kuro Tidur Rinchi Yusfit Arputama saat dikonfirmasi sahabatrakyat.com mengatakan, selain Rafflesia Gadutensis, ada Rafflesia bintang (Rizantes Deceptor) yang telah teridentifikasi di kawasan hutan lereng bukit barisan ini.
“Kami berharap keberadaan spot habitat puspa langka di sini menjadi perhatian yang serius pemerintah daerah melalui dinas pariwisata,” pesannya.
Lanjut Ipit, sapaan akrabnya, saat ini yang telah terdaftar di Kecamatan Arga Makmur yakni, Wisata Ringan Lereng Bukit Barisan, Tik Akia, Tik Baes dan Tik Dien yang dikelola Wana Bhkati.
M. Ramdhani, seorang pengunjung yang mengabadikan bunga rafflesia mekar sempurna

Terpisah, Bara Simon, anggota Kelompok Peduli Puspa Langka Bengkulu Utara saat dikonfirmasi, Selasa (21/03/2017), melalui telepon seluler menyampaikan harapannya agar puspa langkah dan habitatnya itu terus terjaga.
“Yang pasti habitat puspa langka harus terus ada dan terjaga keberadaanya di bumi Ratu Samban ini, jangan sampai punah apalagi sampai dirusak, dirusak dalam arti mungkin perambahan lahan ilegal buat jadi perkebunan seperti yang sudah banyak terjadi saat ini. Sehingga bisa jadi ancaman tersendiri buat keberadaan puspa langka tersebut,” pungkasnya.
Bara Simon meminta pemda melalui dinas terkait untuk lebih peduli dengan keberadaan puspa langka dan habitatnya tersebut.
“Kami meminta dinas terkait untuk menindak tegas oknum yang merusak habitat puspa langka, apalagi kita ketahui dengan jelas keberadaanya ada di hutan lindung,” tutup Bara.